Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Hobi Ekstrem, Pria Ini Suka Digigit Ular Berbisa Selama 32 Tahun

Kompas.com - 26/10/2021, 07:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber My London

LONDON, KOMPAS.com - Steve Ludwin (55) warga London kelahiran Amerika Serikat (AS), mengaku punya hobi ekstrem suka digigit ular berbisa setiap 10 hari selama 32 tahun.

Dia berkata, sudah melakukannya lebih dari 1.500 kali sejak memulainya pada 1988.

Melansir My London pada Sabtu (23/10/2021), Steve Ludwin melakukannya bukan untuk kesenangan, melainkan dengan harapan menemukan obat untuk gigitan ular berbisa bagi negara-negara miskin.

Baca juga: Demi Nikahi Wanita Lain, Pria Ini Sewa Ular Berbisa untuk Bunuh Istrinya

"Perusahaan-perusahaan farmasi besar tidak peduli dengan Afrika dan Asia," katanya, seraya menambahkan bahwa itu adalah masalah serius.

Dia memperkirakan, sekitar 155.000 orang terutama di Afrika, Amerika Selatan, dan Asia, meninggal setiap tahunnya karena gigitan ular.

Kemudian, setengah juta orang lainnya digigit dan kehilangan anggota tubuh mereka akibat digigit ular.

Steve Ludwin mulai rutin digigit ular berbisa sejak akhir 1988 setelah dia bertemu seseorang yang telah melakukannya sejak 1948.

Pada puncak hobinya, Steve memiliki 33 ular berbisa termasuk kobra dan ular derik, yang tinggal di salah satu ruangan rumahnya di Highbury.

Ketertarikannya pada bisa ular benar-benar meningkat setelah dia menyelesaikan sekolah, lalu terbang ke London dan mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan yang menjual hewan ke kebun binatang dan laboratorium.

Di sanalah dia pertama kali sengaja digigit ular berbisa, tetapi awalnya harus belajar bagaimana mendapatkan bisa ular.

Kecintaan Steve pada hobinya turut didukung pacarnya setelah dia jelaskan pada kencan keduanya.

Baca juga: Ular Raksasa Hampir Sebesar Alat Berat Ditemukan, Panjangnya 3 Meter

Cara Steve Ludwin menyuntikkan bisa ular

Steve Ludwin tidak menyuntikkan bisa ular langsung ke pembuluh darahnya, dan dia memiliki banyak metode untuk melakukan ini.

"Saya memiliki beberapa teknik berbeda untuk menyuntikkannya, untuk menghindarinya masuk ke pembuluh darah Anda," katanya.

“Saya menyuntikkannya ke berbagai area di tubuh saya, seperti otot dan anggota badan karena saya menggunakan hemotoksin, yang sangat merusak.

“Racun tidak perlu masuk ke aliran darah seperti yang dipikirkan orang. Kobra, mamba, dan semua ular neurotoksik yang sangat berbahaya lainnya memiliki taring depan yang sangat kecil yang pada dasarnya mereka menggaruk Anda.

Halaman:
Sumber My London
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Nasib Pencuri Buku Harian Putri Joe Biden, Terancam Masuk Bui

Global
Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com