Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ular Terlihat Merayap di Pesawat, Maskapai Malaysia Terpaksa Mendarat Darurat

Maskapai mengonfirmasi, dalam sebuah pernyataan kepada outlet media lokal adanya "sebuah insiden" di dalam pesawat.

Penumpang juga mengunggah video yang menunjukkan siluet ular bergerak perlahan di kompartemen bagasi pesawat tersebut di Tik Tok.

"AirAsia mengetahui adanya insiden dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Tawau pada Kamis (10/2/2022)," kata Chief Safety Officer AirAsia Liong Tien Ling kepada Malay Mail.

"Begitu kapten sadar, dia membuat keputusan untuk mengalihkan pesawat ke Kuching sebagai tindakan pencegahan dan untuk mengasapi pesawat.

"Ini adalah insiden yang sangat langka yang dapat terjadi di pesawat mana pun dari waktu ke waktu," tambahnya seperti dilansir Newsweek.

Seorang juru bicara maskapai mengatakan kepada Free Malaysia Today bahwa penumpang dialihkan ke Kuching, Sarawak—sekitar 1.500 kilometer (900 mil) dari tujuan awal pesawat.

Staf maskapai masih mencari reptil itu ketika pesawat mendarat di Kuching, menurut outlet berita.

Semua penumpang yang terkena dampak kemudian berangkat dari Kuching ke Tawau pada Kamis (10/2/2022), Channel News Asia melaporkan.

Liong mengatakan kapten "mengambil tindakan yang tepat" dalam memprioritaskan keselamatan dan kesejahteraan penumpang dan awak.

"Tidak ada risiko keselamatan tamu atau kru," tambahnya.

Newsweek telah menghubungi AirAsia untuk memberikan komentar tambahan.

Tidak jelas spesies ular apa yang ada di dalam pesawat atau apa yang terjadi padanya.

Menurut Malaysian Medical Gazette, sekitar 18 dari 140 spesies ular di Malaysia berbisa.

Spesies berbisa yang ditemukan di negara ini termasuk Cobra, Malayan Pit Viper, Mangrove dan Mountain Viper, Striped Coral Snake dan Speckled Coral Snake.

Pada 2018, Abu Zarin Hussin, seorang pria Malaysia yang terkenal dengan keahliannya menangani ular, meninggal setelah digigit ular kobra selama upaya penangkapan ular. Hussin, 33 tahun, mengajari petugas pemadam kebakaran cara menangkap ular tanpa harus membunuhnya.

Menyikapi isu gigitan ular di “Negeri Jiran” pada 2016, Menteri Kesehatan Dr S Subramaniam menyarankan untuk segera pergi ke rumah sakit atau klinik untuk pengobatan bila digigit.

"Jangan melakukan sesuatu seperti menekan, memotong bagian yang sakit atau mencoba menyedot racun dari daerah yang terkena. Juga, tidak perlu mengikatkan kain," katanya kepada wartawan saat itu.

"Pergerakan tubuh di daerah yang terkena harus dikurangi dan korban harus ditenangkan. Semua keputusan mengenai perawatan pasca gigitan dan apakah korban harus diberi anti bisa atau tidak hanya akan diputuskan oleh dokter," tambahnya.

https://www.kompas.com/global/read/2022/02/12/103000470/ular-terlihat-merayap-di-pesawat-maskapai-malaysia-terpaksa-mendarat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke