Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putin Tegaskan Rusia Tak Akan "Lockdown" meski Kasus Covid-19 Melonjak

Kompas.com - 04/02/2022, 10:01 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Kamis (3/2/2022) bahwa pihaknya tidak akan menerapkan kebijakan lockdown di Rusia untuk mengekang penyebaran Covid-19.

Padahal, Rusia saat ini tengah menghadapi lonjakan tajam temuan infeksi virus corona yang didorong oleh varian Omicron yang sangat menular.

"Tidak ada rencana lockdown," kata Putin pada pertemuan dengan pengusaha Rusia yang disiarkan di televisi pemerintah.

Baca juga: Buka Suara, Putin: AS Tak Peduli Keamanan Ukraina, Tugas Utamanya Menahan Perkembangan Rusia

Dia menambahkan bahwa Rusia bahkan akan melonggarkan beberapa pembatasan.

"Dalam waktu dekat pembatasan contact person bisa dicabut, sehingga masyarakat bisa bekerja dengan tenang," kata Putin, sebagaimana diberitakan Kantor Berita AFP, Jumat (4/2/2022).

Di bawah aturan Rusia saat ini, siapa pun yang pernah melakukan kontak dengan orang positif Covid-19 harus mengisolasi diri selama tujuh hari.

Komentar Putin datang ketika Rusia pada hari Kamis mencatat temuan 155.768 infeksi virus corona baru. Angka temuan Covid-19 di Rusia ini terhitung banyak.

Jumlah kasus di seluruh negeri meningkat tajam, dengan varian Omicron merupakan mayoritas kasus.

Sementara jarak sosial telah dilonggarkan di banyak tempat di Moskwa, pemimpin lama Rusia itu sendiri telah berhati-hati dengan Covid-19.

Baca juga: Dokumen Rahasia Bocorkan Rancangan Awal Kesepakatan AS-Rusia

Misalnya saja, ketika dia menjamu Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban di Moskwa pada pekan ini.

Keduanya kedapatan minum sampanye sambil berdiri di ujung yang berlawanan dari karpet besar di Kremlin.

Menyusul lockdown nasional yang ketat tetapi singkat pada awal pandemi Covid-19, Pemerintah Rusia telah menahan diri, berharap untuk melindungi ekonominya yang sedang berjuang.

Sementara itu, meski telah vaksin Covid-19 telah tersedia secara luas selama berbulan-bulan di Rusia, warga di sana dilaporkan tetap enggan untuk disuntik.

Jumlah warga yang divaksinasi penuh kini tercatat hanya di bawah setengah dari populasi.

Angka-angka Pemerintah Rusia telah melaporkan 333.357 kematian akibat Covid-19 sejak awal pandemi. Ini adalah jumlah kematian tertinggi di Eropa.

Namun, angka-angka itu dibantah oleh badan statistik Rosstat, yang menghitung kematian akibat Covid-19 di bawah definisi yang lebih luas dan mengatakan jumlah kematian secara keseluruhan mendekati dua kali lipat jumlah resmi.

Baca juga: Inggris dan Rusia Sepakat Menuju Resolusi Damai dalam Konflik Ukraina

Bulan lalu, Rosstat mengatakan, populasi Rusia menurun lebih dari satu juta orang tahun lalu, penurunan bersejarah yang tidak terlihat sejak runtuhnya Uni Soviet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com