Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokumen yang Bocor Ungkap Perjuangan Biden Evakuasi Warga Sipil Afghanistan

Kompas.com - 02/02/2022, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber The Hill

 

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah dokumen bocor yang diperoleh Axios dari pertemuan Dewan Keamanan Nasional AS (NSC) sehari sebelum jatuhnya Afghanistan di tangan Taliban, menggarisbawahi upaya pemerintah Joe Biden untuk mengevakuasi warga sipil Afghanistan.

Dilansir The Hill, catatan dari Ruang Situasi Gedung Putih pada 14 Agustus menunjukkan para pejabat masih berpikir bagaimana mereka akan mengevakuasi warga Afghanistan sementara ibu kota Afghanistan akan jatuh ke tangan Taliban pada 15 Agustus 2021.

Dokumen tersebut, berlabel “Ringkasan Kesimpulan untuk Pertemuan Kelompok Kecil Deputi,” telah berlabel tindakan “Pra-keberangkatan” dan “Pasca-keberangkatan”.

Baca juga: 100 Orang Lebih Mantan Pasukan dan Pejabat Afghanistan Dibunuh Setelah Taliban Ambil Alih

Catatan itu menunjukkan pemerintahan Biden baru saja mulai "merencanakan pemrosesan transit untuk para pengungsi setelah keberangkatan dari Kabul."

"AS akan bekerja untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin negara untuk dijadikan sebagai titik transit yang harus dapat mengakomodasi warga AS, warga negara Afghanistan, warga negara ketiga, dan pengungsi lainnya," bunyi poin lainnya.

NSC mengadakan pertemuan pada 15 Agustus “untuk membahas apakah warga negara asing yang merupakan anggota keluarga dekat warga AS di Afghanistan” akan memerlukan pemeriksaan tambahan atau dapat langsung datang ke AS.

"Kedubes Kabul akan memberi tahu staf yang dipekerjakan secara lokal untuk mulai mendaftarkan minat mereka dalam relokasi ke Amerika Serikat dan mulai segera bersiap untuk keberangkatan," tulis dokumen itu.

Baca juga: Ditutup sejak Taliban Berkuasa, Universitas Negeri di Afghanistan Segera Dibuka

Penarikan yang kacau dari Afghanistan telah menjadi masalah utama bagi pemerintahan Biden karena ribuan sekutu Afghanistan tertinggal dan sekarang hidup dalam ketakutan akan pembalasan Taliban karena bekerja dengan AS.

NSC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "tidak akan mengomentari dokumen internal yang bocor, catatan yang diambil dari satu pertemuan tidak mencerminkan bulan kerja yang sudah berlangsung."

AS dan negara-negara lain memang bekerja selama berminggu-minggu untuk mengeluarkan sebanyak mungkin orang setelah pengambilalihan cepat yang tak terduga atas Afghanistan.

Baca juga: Nasib LGBT Afghanistan di Tengah Pemerintahan Taliban

Saat itu, 13 prajurit AS kehilangan nyawa mereka karena serangan bunuh diri di bandara Kabul selama proses tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com