KOMPAS.com – Lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) Afghanistan dan orang-orang yang tidak mematuhi norma-norma gender di sana menghadapi situasi yang semakin putus asa.
Mereka juga menghadapi ancaman serius terhadap keselamatan dan kehidupan mereka di bawah Taliban.
Human Rights Watch dan OutRight Action International mengatakan hal ini dalam sebuah laporan.
Baca juga: 17 Desember 1973: American Psychiatric Association Nyatakan LGBT Bukan Penyakit Mental
Laporan setebal 43 halaman ini didasarkan pada 60 wawancara dengan LGBT Afghanistan.
Banyak yang melaporkan bahwa anggota Taliban menyerang atau mengancam mereka karena orientasi seksual atau identitas gender mereka.
Lainnya melaporkan pelecehan dari anggota keluarga, tetangga, dan pasangan romantis yang sekarang mendukung Taliban.
Pelecehan ini terjadi karena pelaku percaya bahwa mereka harus bertindak melawan orang-orang LGBT yang dekat dengan mereka untuk memastikan keselamatan mereka sendiri.
Beberapa korban pun melarikan diri dari rumah agar tak mendapat serangan anggota atau pendukung Taliban yang mengejar mereka.
Baca juga: Temui Perwakilan Barat di Norwegia, Taliban Minta Aset Dicairkan
Yang lain menyaksikan kehidupan yang telah mereka bangun dengan hati-hati selama bertahun-tahun menghilang dalam semalam.
Mereka lantas mendapati diri mereka kian berisiko menjadi sasaran kapan saja karena orientasi seksual atau identitas gender mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.