Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Segera Jatuhkan Sanksi Lebih Luas untuk Rusia atas Konflik Ukraina

Kompas.com - 31/01/2022, 16:32 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Inggris akan mengeluarkan sanksi baru yang lebih luas untuk Rusia minggu ini, sebagai bagian dari upaya mencegah Moskwa menyerang Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Liz Truss pada Minggu (30/1/2022).

Diplomat top Inggris itu mengatakan, sanksi yang masih dalam rancangan undang-undang tersebut akan memperluas sanksi Rusia, sehingga setiap perusahaan yang berkepentingan dengan Kremlin dan rezim di Rusia dapat menjadi sasaran.

"Tidak akan ada tempat untuk bersembunyi bagi oligarki Putin," kata Truss kepada Sky News.

Baca juga: Inggris Pertimbangkan Kerahkan Kekuatan NATO Besar-besaran, Hadapai Ancaman Rusia

"Apa yang akan saya umumkan akhir pekan ini adalah peningkatan undang-undang tentang sanksi sehingga kami dapat menargetkan lebih banyak kepentingan Rusia yang relevan langsung dengan Kremlin."

“Apa yang dimungkinkan oleh undang-undang yang kami lakukan adalah mengenai sasaran yang jauh lebih beragam, sehingga tidak ada seorang pun yang berpikir bahwa mereka akan kebal terhadap sanksi tersebut,” lanjutnya dikutip dari AFP.

Hubungan antara Rusia dan Barat berada pada titik terendah sejak Perang Dingin setelah Moskwa mengerahkan puluhan ribu tentara di perbatasan Ukraina.

Pengerahan militer itu memicu kekhawatiran bahwa Rusia merencanakan invasi, menakuti NATO dan anggotanya di kawasan tersebut, dan mendorong aliansi Barat untuk memperkuat penempatannya sendiri di sana.

Inggris sedang bersiap untuk menawarkan NATO pengerahan pasukan besar, senjata, kapal perang, dan jet di Eropa paling cepat minggu ini, kata Perdana Menteri Boris Johnson pada Sabtu (29/1/2022) malam.

Dalam wawancaranya, Truss memperingatkan bahwa sekutu Eropa harus tetap bersatu dalam menghalangi Moskwa, dan memprioritaskan untuk mempertahankan kebebasan dan demokrasi daripada masalah keuangan yang mendesak.

Dia mencatat, Jerman tampaknya mengambil cara yang jauh lebih keras pada pipa kontroversial Nord Stream 2 yang dibangun untuk menyalurkan gas Rusia ke Eropa.

"Kita tidak dapat mendukung kepentingan ekonomi jangka pendek daripada kelangsungan hidup kebebasan dan demokrasi jangka panjang di Eropa. Itu keputusan sulit yang harus kita semua buat," ujar Truss.

Baca juga: Dialog Rusia Ukraina Buntu, NATO Ungkap Kekhawatiran Soal Keamanan Energi Eropa

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com