Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Setujui Kunjungan Kepala HAM PBB ke Xinjiang Usai Olimpiade

Kompas.com - 31/01/2022, 14:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - China telah menyetujui kunjungan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia ke Xinjiang pada paruh pertama 2022 setelah Olimpiade Musim Dingin Beijing, menurut laporan South China Morning Post yang mengutip sumber tanpa nama.

Laporan South China Morning Post pada Kamis (27/1/2022), mengutip sumber yang mengatakan bahwa persetujuan untuk kunjungan setelah berakhirnya Olimpiade Musim Dingin eijing, yang berlangsung 4-20 Februari 2022, diberikan dengan syarat perjalanan itu harus "ramah dan tidak dibingkai sebagai sebuah investigasi.

Baca juga: Senat AS Loloskan RUU Larangan Impor dari Xinjiang

"Tidak seorang pun, terutama diplomat hak asasi manusia terkemuka di dunia, harus tertipu oleh upaya pemerintah China untuk mengalihkan perhatian dari kejahatan terhadap kemanusiaan yang menargetkan Uighur dan komunitas Turki lainnya," kata Sophie Richardson, Direktur China di Human Rights Watch kepada Reuters melalui email, Jumat (28/1/2022).

Sebelumnya, sejumlah kelompok hak asasi manusia menuduh China melakukan pelanggaran besar-besaran terhadap Uighur dan kelompok minoritas lainnya di wilayah barat Xinjiang, termasuk penahanan massal, penyiksaan, dan kerja paksa.

Amerika Serikat (AS) juga menuduh China melakukan genosida.

Namun, Beijing membantah tuduhan pelecehan terhadap Uighur dan Muslim Turki lainnya, dan menjelaskan kebijakan yang dilakukan untuk memerangi ekstremisme beragama.

Baca juga: AS Desak Perusahaan Segera Putus Bisnis dengan Xinjiang atau Kena Masalah Hukum

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com