Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Perbatasan Rusia Tak Peduli Perang Lawan Ukraina, Tetap Memancing seperti Biasa

Kompas.com - 30/01/2022, 11:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MASLOVA PRISTAN, KOMPAS.com - Ancaman perang mungkin di depan mata, tetapi Artyom Ivanov warga di perbatasan Rusia dengan Ukraina tetap pada rutinitas hariannya, bangun saat fajar untuk memancing di es.

"Perang?" tanya Ivanov, saat dia menurunkan pancingnya ke lubang kecil di perairan beku Sungai Seversky Donets yang melintasi batas negara.

"Jika perang akan datang, saya akan memoles senapan otomatis saya, bukan memancing," kata pria berusia 34 tahun itu kepada AFP, saat salah satu tali pancingnya mendapat tarikan.

Baca juga: Apakah Rusia Akan Perang dengan Ukraina, Bagaimana jika Terjadi Invasi?

"Untuk kucingku," ujar dia sambil tersenyum saat ikan yang menggeliat itu jatuh di kakinya.

Seperti Ivanov, banyak penduduk kota perbatasan Maslova Pristan di barat daya Rusia tidak peduli dengan meningkatnya ketegangan antara Moskwa dan Barat terkait Ukraina.

Bagi mereka, penempatan puluhan ribu tentara oleh Moskwa di perbatasan dengan Ukraina bukanlah tanda invasi yang akan segera terjadi, meskipun ada peringatan sebaliknya dari Amerika Serikat.

Senada dengan Kremlin, warga lainnya bernama Sergei Yaroslavtsev menegaskan Rusia tidak menimbulkan ancaman bagi siapa pun.

"Di tanah kami, kami melakukan apa yang kami inginkan. Haruskah kami meminta izin dari tetangga kami ketika ingin bekerja di kebun kami?" dia berkata.

"Bagaimanapun, Rusia tidak pernah meluncurkan permusuhan terlebih dahulu," tambah buruh berusia 56 tahun itu yang juga sedang memancing di dekat Ivanov.

Kehidupan berjalan seperti biasa di perbatasan

Jauh dari ketegangan diplomatik antara Moskwa dan Washington, kehidupan berjalan seperti biasa di sana.

Dataran tertutup salju disapu oleh angin sedingin es yang membentang sejauh mata memandang, dibatasi oleh pagar tanaman dan pepohonan.

Wilayah ini memiliki sejarah militer yang panjang, sejak Kekaisaran Rusia, dan hampir setiap desa memiliki tugu mengenang tentara yang tewas selama Perang Dunia II.

Tidak terkecuali kota Shebekino. Di sebelah taman bermain anak-anak, sebuah papan reklame menyerukan para pemuda untuk menjadi pasukan terjun payung.

Baca juga: Kenapa Rusia-Ukraina Perang dan Apa yang Diincar Putin?

Di dekatnya, penduduk bernama Nadezhda Dolya membuat salib di luar gereja Ortodoks kemudian mengomel soal pihak berwenang di Kiev.

Pensiunan berusia 65 tahun itu menuduh mereka membunuh anak-anak, ibu-ibu, dan para orangtua di wilayah yang dikuasai separatis di Ukraina timur.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com