Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Tanpa Air, Listrik, dan Tetangga, Kisah 2 Lansia Telantar di Perbatasan Ukraina-Rusia

Kompas.com - 30/01/2022, 10:03 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber Reuters

NEVELSKE, KOMPAS.com - Pasangan lansia Kateryna dan Dmytro Shklyar termasuk di antara penduduk terakhir Nevelske, sebuah desa dekat garis depan di Ukraina timur, lokasi pertempuran bertahun-tahun yang membuat mereka tidak memiliki air mengalir, listrik, atau tetangga.

Nevelske terletak sekitar 25 km dari Donetsk, kota terbesar di Ukraina timur yang diperebutkan.

Rusia mendukung pemberontak separatis yang memerangi pasukan Pemerintah Ukraina sejak 2014. Konflik tersebut telah menewaskan 15.000 orang hingga saat ini.

Baca juga: Kenapa Rusia-Ukraina Perang dan Apa yang Diincar Putin?

Desa itu memiliki sekitar 300 penduduk 20 tahun yang lalu, tetapi sebagian besar telah melarikan diri.

Setelah baku tembak terakhir pada November 2021, bagian eskalasi terbaru dari konflik antara Rusia dan Barat atas Ukraina, hanya lima penduduk yang masih di sana.

Dikutip dari Reuters pada Minggu (30/1/2022), keluarga Shklyar hidup tanpa air mengalir atau pasokan listrik yang stabil, mengandalkan militer Ukraina dan pekerja bantuan untuk mengirimkan barang-barang kebutuhan pokok.

Lingkungan mereka sebagian besar terdiri dari rumah-rumah yang hancur. Toko terdekat terlalu berisiko untuk dijangkau melintasi penghalang jalan militer yang sebagian besar tidak aktif tetapi masih berbahaya, yang memisahkan Ukraina dari wilayah di bawah kendali pemberontak.

"Ini sangat buruk," kata Kateryna dengan wajahnya yang keriput dibalut syal rambut merah.

"Dia 86 dan saya 76 tahun. Dan kami hidup tak punya apa-apa. Yah, tentu saja kami punya kentang, wortel, dan bawang. Tapi hanya itu yang kami punya."

Sebuah gudang makanan kecil tempat menyimpan toples kaca dengan acar buah dan sayuran juga berfungsi sebagai tempat perlindungan mereka dari bom. Seekor kucing dan anjing adalah teman mereka yang tersisa.

Baca juga: Kenapa Rusia Tidak Masuk NATO? Ini 5 Alasannya

Rusia membayangi Ukraina dan Barat dalam beberapa pekan terakhir dengan mengerahkan sekitar 120.000 tentara di dekat perbatasannya dengan bekas negara Soviet yang ingin bergabung dengan NATO itu.

Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina pada 2014 dan Barat mengancam Moskwa dengan sanksi berat jika menyerang lagi, sesuatu yang telah berulang kali dibantah oleh Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (28/1/2022) mengatakan, Barat belum membahas tuntutan keamanan utama Moskwa dalam krisis di Ukraina, tetapi dia siap untuk terus berunding mencegah eskalasi lebih lanjut.

Sementara itu Kateryna Shklyar, sambil duduk di sebelah suaminya di rumah mereka yang dindingnya dihiasi karpet tebal, menyeka air mata.

"Saya tidak punya kata-kata atau air mata lagi," katanya.

"Semua orang sudah pergi. Mereka yang punya uang dan mampu membeli sesuatu di suatu tempat, mereka semua pergi. Dan ke mana kita akan pergi, dua orang tua, siapa yang membutuhkan kami?"

Baca juga: Apakah Rusia Akan Perang dengan Ukraina, Bagaimana jika Terjadi Invasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com