Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hidup Tanpa Air, Listrik, dan Tetangga, Kisah 2 Lansia Telantar di Perbatasan Ukraina-Rusia

Nevelske terletak sekitar 25 km dari Donetsk, kota terbesar di Ukraina timur yang diperebutkan.

Rusia mendukung pemberontak separatis yang memerangi pasukan Pemerintah Ukraina sejak 2014. Konflik tersebut telah menewaskan 15.000 orang hingga saat ini.

Desa itu memiliki sekitar 300 penduduk 20 tahun yang lalu, tetapi sebagian besar telah melarikan diri.

Setelah baku tembak terakhir pada November 2021, bagian eskalasi terbaru dari konflik antara Rusia dan Barat atas Ukraina, hanya lima penduduk yang masih di sana.

Dikutip dari Reuters pada Minggu (30/1/2022), keluarga Shklyar hidup tanpa air mengalir atau pasokan listrik yang stabil, mengandalkan militer Ukraina dan pekerja bantuan untuk mengirimkan barang-barang kebutuhan pokok.

Lingkungan mereka sebagian besar terdiri dari rumah-rumah yang hancur. Toko terdekat terlalu berisiko untuk dijangkau melintasi penghalang jalan militer yang sebagian besar tidak aktif tetapi masih berbahaya, yang memisahkan Ukraina dari wilayah di bawah kendali pemberontak.

"Ini sangat buruk," kata Kateryna dengan wajahnya yang keriput dibalut syal rambut merah.

"Dia 86 dan saya 76 tahun. Dan kami hidup tak punya apa-apa. Yah, tentu saja kami punya kentang, wortel, dan bawang. Tapi hanya itu yang kami punya."

Sebuah gudang makanan kecil tempat menyimpan toples kaca dengan acar buah dan sayuran juga berfungsi sebagai tempat perlindungan mereka dari bom. Seekor kucing dan anjing adalah teman mereka yang tersisa.

Rusia membayangi Ukraina dan Barat dalam beberapa pekan terakhir dengan mengerahkan sekitar 120.000 tentara di dekat perbatasannya dengan bekas negara Soviet yang ingin bergabung dengan NATO itu.

Rusia mencaplok Crimea dari Ukraina pada 2014 dan Barat mengancam Moskwa dengan sanksi berat jika menyerang lagi, sesuatu yang telah berulang kali dibantah oleh Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat (28/1/2022) mengatakan, Barat belum membahas tuntutan keamanan utama Moskwa dalam krisis di Ukraina, tetapi dia siap untuk terus berunding mencegah eskalasi lebih lanjut.

Sementara itu Kateryna Shklyar, sambil duduk di sebelah suaminya di rumah mereka yang dindingnya dihiasi karpet tebal, menyeka air mata.

"Saya tidak punya kata-kata atau air mata lagi," katanya.

"Semua orang sudah pergi. Mereka yang punya uang dan mampu membeli sesuatu di suatu tempat, mereka semua pergi. Dan ke mana kita akan pergi, dua orang tua, siapa yang membutuhkan kami?"

https://www.kompas.com/global/read/2022/01/30/100300470/hidup-tanpa-air-listrik-dan-tetangga-kisah-2-lansia-telantar-di

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke