BEIJING, KOMPAS.com - Pihak berwenang China menempatkan penduduk Beijing yang tinggal di dekat Desa Olimpiade di bawah lockdown, karena laporan sekelompok kasus virus corona di kota itu.
Pemerintah Beijing memberlakukan pengujian dan pembatasan massal baru tersebut hanya dua minggu sebelum Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Baca juga: Presiden China Bertemu Ketua IOC, Olimpiade Beijing Akan Digelar Sesuai Jadwal?
Penguncian terbaru adalah bagian dari kebijakan Covid-19 "tanpa toleransi" China.
Peningkatan jumlah kasus Covid-19 telah memicu alarm peringatan bagi pejabat China. Putaran kedua pengujian massal dan lockdown parsial diterapkan untuk mencegah penyebaran virus menjelang Olimpiade Musim Dingin Beijing.
Setidaknya enam lingkungan Beijing telah ditempatkan di bawah lockdown.
AP mewartakan, penduduk yang tinggal sekitar satu mil dari Desa Olimpiade tidak dapat meninggalkan rumah mereka dari Minggu (23/1/2022) pagi hingga Selasa (25/1/2022) sore. Setidaknya satu gedung masih terkunci.
Panitia penyelenggara Olimpiade Musim Dingin Beijing pada Senin (24/1/2022) mengonfirmasi enam kasus Covid-19 baru terkait dengan Olimpiade.
Empat dari kasus berasal dari pendatang baru dan dua orang sudah berada di gelembung Olimpiade. Setidaknya empat kasus yang ditularkan secara lokal dilaporkan di distrik Fengtai, menurut Forbes.
Setidaknya 2 juta penduduk distrik Fengtai akan menjalani putaran pengujian massal lagi, setelah sebagian besar dari 40 kasus ibu kota yang dilaporkan sejak 15 Januari berasal dari wilayah itu, menurut AP.
Wabah Covid-19 di Fengtai dilaporkan dari varian Delta. Menurut Time, pejabat kesehatan China menuduh wabah itu terkait dengan makanan beku impor. Namun, para ahli skeptis Covid-19 dapat dengan mudah menyebar melalui paket.
"Situasi pencegahan epidemi saat ini masih suram dan rumit dan semua departemen di seluruh kota harus bertindak proaktif dan cepat," kata juru bicara kota Beijing Xu Hejian melansir Newsweek pada Selasa (25/1/2022).
"Situasi keseluruhan dapat dikendalikan," tambahnya.
Seorang warga di komunitas Anzhen mengatakan bahwa pihak berwenang belum memberikan banyak detail tentang apa yang terjadi dengan lockdown tersebut.
"Saya tidak terlalu khawatir tetapi saya berharap situasinya bisa lebih transparan," kata seorang pria, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya kepada AP.
"Kami dekat dengan Desa Olimpiade dan jika mereka ingin menguji semua orang menjelang Olimpiade, kami mengerti. Tetapi sekarang komunitas telah dikunci dan kami tidak diberi tahu apa-apa."
Baca juga: China Cabut Lockdown di Xian Jelang Olimpiade Beijing
Warga China juga diminta untuk memantau kesehatan mereka selama dua minggu ke depan setelah karantina.
Kebijakan baru diterapkan di Beijing yang mewajibkan pengujian wajib dalam waktu 72 jam, bagi penduduk yang membeli obat untuk mengobati flu atau gejala seperti pilek dalam dua minggu terakhir.
Jika orang gagal dites untuk Covid-19 dalam waktu yang ditentukan, status kesehatan mereka di ponsel akan berubah. Peringatan itu "mungkin memengaruhi perjalanan dan kehidupan sehari-hari Anda," kata pemberitahuan apotek Beijing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.