Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusuhan Kazakhstan: Situasi Sekarang dan Langkah Pemerintah Selanjutnya

Kompas.com - 13/01/2022, 21:31 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kerusuhan di Kazakhstan disikapi pemerintah setempat dengan menerapkan sejumlah kebijakan, antara lain mengembangkan program untuk meningkatkan pendapatan penduduk, hingga dana hibah untuk bisnis pemuda.

Hal tersebut disampaikan Kedutaan Besar Kazakhstan di Indonesia, ketika dihubungi Kompas.com pada Selasa (11/1/2022).

Pada hari itu, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev menyampaikan pidato kenegaraan di hadapan Mazhilis, majelis rendah Parlemen.

Baca juga: Kronologi Kerusuhan Kazakhstan Versi Pemerintah: Penyebab Demo hingga Penetapan Hari Berkabung

Presiden memberikan instruksi kepada pemerintah untuk:

  • Menyiapkan proposal untuk reformasi sektor kuasi-publik.
  • Memastikan stabilitas pasar valuta asing sampai kepercayaan pada tenge pulih sepenuhnya.
  • Mengembangkan serangkaian langkah-langkah untuk mengurangi inflasi menjadi 3-4 persen pada 2025.
  • Mengembangkan program pembangunan dan dukungan negara, terpisah untuk wilayah barat dan selatan.
  • Meningkatkan pemilihan personel untuk pegawai negeri.
  • Mengembangkan program untuk meningkatkan pendapatan penduduk.
  • Mempertimbangkan kemungkinan peningkatan durasi partisipasi dan jumlah remunerasi di bawah proyek “Latihan Pemuda” dan “Pekerjaan Pertama” untuk Mempromosikan lapangan kerja bagi kaum muda.
  • Mempelajari kemungkinan peningkatan hibah untuk pelaksanaan inisiatif bisnis pemuda dan kelompok rentan.
  • Mengembangkan program khusus guna menarik guru-guru terbaik untuk daerah-daerah yang kekurangan guru.

Presiden Tokayev juga mengumumkan, keputusan akan diadopsi pada de-birokratisasi radikal aparatur negara. Dia turut mengumumkan moratorium lima tahun kenaikan gaji anggota pemerintah, kepala daerah, dan anggota DPR.

"Presiden mengumumkan perlunya memberikan perhatian khusus pada alokasi hibah yang ditargetkan untuk kaum muda dari daerah padat penduduk di negara ini, serta kebutuhan untuk membuka setidaknya 5 cabang universitas asing terkemuka di negara itu pada tahun 2025," bunyi pengumuman tersebut.

Tokayev juga menginstruksikan pembuatan dana sosial publik "Kazakhstan Khalqyna" (Untuk rakyat Kazakhstan), yang akan menangani solusi masalah di bidang perawatan kesehatan, pendidikan, dukungan sosial.

Yayasan tidak akan berfungsi di bawah presiden atau pemerintah, melainkan oleh dewan pengawas yang berwenang akan dibentuk, dan kepala keuangan yang jujur dan bertanggung jawab akan ditunjuk.

Baca juga: Suasana Kota Almaty Mirip Film tentang Kiamat Usai Kerusuhan Kazakhstan

Dana tersebut akan dibiayai dari sumber swasta dan publik. Pemerintah diinstruksikan untuk menentukan kisaran perusahaan besar yang akan memberikan kontribusi untuk dana itu secara tahunan.

Dana tersebut diharapkan menjadi instrumen untuk konsolidasi masyarakat, memperkuat rasa keadilan sosial di masyarakat.

Lebih lanjut presiden mengatakan, Kazakhstan akan melanjutkan perjalanan modernisasi politik.

Paket reformasi politik baru akan dipresentasikan pada September, yang akan disiapkan berdasarkan dialog yang luas dan konstruktif dengan masyarakat sipil dan para ahli.

Baca juga: Rangkuman Kerusuhan di Kazakhstan: Dipicu Harga Elpiji Naik, Negara Darurat Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com