Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diklaim Kurang Aman, Tentara Swiss Dilarang Pakai WhatsApp Saat Bertugas

Kompas.com - 07/01/2022, 23:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

ZURICH, KOMPAS.com - Tentara Swiss melarang penggunaan WhatsApp saat bertugas, menurut konfirmasi juru bicara pada Kamis (6/1/2022), guna mendukung layanan perpesanan Swiss yang dianggap lebih aman dalam hal perlindungan data.

Larangan itu juga berlaku untuk penggunaan aplikasi perpesanan lain seperti Signal dan Telegram di ponsel pribadi tentara selama bertugas.

Pada akhir Desember, para komandan dan kepala staf menerima e-mail dari markas yang merekomendasikan agar pasukan mereka beralih menggunakan Threema yang berbasis di Swiss.

Baca juga: Mengapa Orang AS Jarang Chat Pakai Aplikasi WhatsApp?

Rekomendasi itu berlaku untuk semua personel, termasuk wajib militer yang melakukan dinas militer dan yang kembali untuk kursus penyegaran, kata juru bicara militer Daniel Reist kepada AFP.

Swiss terkenal netral, tetapi negara Eropa yang terkurung daratan itu memiliki wajib militer bagi laki-laki.

Pertanyaan tentang penggunaan aplikasi perpesanan saat bertugas muncul selama operasi untuk membantu rumah sakit dan program vaksinasi dalam upaya Swiss mengendalikan pandemi Covid-19, kata Reist.

Layanan tentara Swiss akan menanggung biaya empat franc (Rp 62.000) untuk mengunduh Threema, yang sudah digunakan oleh badan-badan publik lainnya di Swiss.

Layanan perpesanan lain seperti WhatsApp tunduk pada US Cloud Act, yang memungkinkan otoritas Amerika Serikat mengakses data yang disimpan oleh operator AS, bahkan jika data tersebut disimpan di server di luar negara tersebut.

Threema, yang mengklaim memiliki 10 juta pengguna, mengatakan aplikasi mereka adalah pesan instan yang dirancang menghasilkan data pengguna sesedikit mungkin dan bebas iklan.

"Semua komunikasi dienkripsi ujung-ke-ujung (end-to-end encrypted), dan aplikasinya open source," kata perusahaan itu di situs webnya.

Baca juga: Gadis 13 Tahun Diperkosa 4 Lelaki Usai Berkenalan di WhatsApp

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com