Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2022, 21:31 WIB

NEW DELHI, KOMPAS.com - Polisi India menangkap seorang pria berusia 20 tahun yang diduga membuat aplikasi online yang membagikan foto-foto perempuan Muslim untuk "dilelang".

Nama aplikasinya adalah Bulli Bai, yakni istilah hinaan untuk menggambarkan perempuan Muslim, yang membagikan puluhan foto perempuan tanpa persetujuan mereka sebelum akhirnya dihapus.

Aplikasi dibuat dengan platform Github yang berbasis open source.

Baca juga: 125 Penumpang Pesawat di India dari Italia Positif Covid-19

KPS Malhotra, seorang pejabat polisi di ibu kota New Delhi, mengatakan timnya telah menangkap seorang mahasiswa teknik berusia 20 tahun dari Jorhat di Negara Bagian Assam.

Ia ditangkap setelah penyelidikan yang melibatkan Tim Tanggap Darurat Komputer.

"Dia adalah orang yang membuat aplikasi Bulli Bai di Github. Dia juga membuat akun Twitter @bullibai_ dan akun lainnya," kata Malhotra.

Polisi Mumbai secara terpisah juga menangkap dua mahasiswa teknik berusia 21 tahun dan seorang perempuan berusia 18 tahun yang diduga memiliki kaitan dengan pembuatan aplikasi tersebut.

Baca juga: Gelombang Ketiga Covid-19 Melanda India, Kasus Baru Berlipat Ganda dalam 4 Hari

Muslimah jadi sasaran

Polisi Mumbai mengatakan aplikasi itu tidak melakukan jual beli atau pelelangan perempuan dalam arti sebenarnya, tapi mereka akan tetap menyelidiki jika aplikasi ini bagian dari konspirasi yang lebih besar.

Beberapa jurnalis Muslim India menjadi sasaran aplikasi tersebut, termasuk Ismat Ara, yang di akun sosial medianya mengatakan aplikasi itu "dirancang untuk menghina perempuan Muslim.

"Setelah penangkapan hari ini oleh @DelhiPolice, saya berharap pelaku di balik pelecehan terhadap perempuan Muslim ini, termasuk jurnalis seperti saya, pada akhirnya akan ditangkap dan dihukum," kata Ismat di akun Twitter miliknya, Jumat (7/1/2021).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di India, umat muslim berjumlah sekitar 14 persen dari 1,3 miliar orang penduduknya

Beberapa dari kalangan umat Muslim pernah berselisih dengan pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi dan kelompok sayap kanan Hindu, pemicunya adalah undang-undang kewarganegaraan 2019 yang kontroversial dan berakhir dengan unjuk rasa besar.

Baca juga: Kisah Wanita Miskin di India yang Mengaku Keturunan Dinasti Mughal dan Menuntut Kepemilikan Benteng Merah yang Megah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Thailand Sita 1 Ton Lebih Sabu yang akan Dikirim ke Australia

Thailand Sita 1 Ton Lebih Sabu yang akan Dikirim ke Australia

Global
Dalam Sebulan Rusia Telah 16 Kali Luncurkan Serangan Udara ke Kyiv

Dalam Sebulan Rusia Telah 16 Kali Luncurkan Serangan Udara ke Kyiv

Global
Malaysia Tahan Kapal China, Dicurigai Jarah Bangkai Kapal Perang Inggris

Malaysia Tahan Kapal China, Dicurigai Jarah Bangkai Kapal Perang Inggris

Global
Indonesia-Italia Mulai Produksi Kapal Selam Penyerang Teknologi AIP

Indonesia-Italia Mulai Produksi Kapal Selam Penyerang Teknologi AIP

Global
Belarus Jelaskan Alasan Penempatan Senjata Nuklir Taktis Rusia di Wilayahnya

Belarus Jelaskan Alasan Penempatan Senjata Nuklir Taktis Rusia di Wilayahnya

Global
Rangkuman Hari Ke-459 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Halau 54 Drone | Zelensky Puji Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-459 Serangan Rusia ke Ukraina: Kyiv Halau 54 Drone | Zelensky Puji Pertahanan Udara

Global
Korea Utara Beri Tahu Rencana Peluncuran Satelit, Jepang Siagakan Pertahanan Rudal

Korea Utara Beri Tahu Rencana Peluncuran Satelit, Jepang Siagakan Pertahanan Rudal

Global
Ibu Kota Ukraina Dihantam Serangan Udara Rusia Lagi Usai Halau Serbuan 50 Drone

Ibu Kota Ukraina Dihantam Serangan Udara Rusia Lagi Usai Halau Serbuan 50 Drone

Global
Pengaruh Pilpres Turkiye bagi Dunia

Pengaruh Pilpres Turkiye bagi Dunia

Global
Zelensky Puji Pertahanan Udara Ukraina karena Halau Serangan 50 Drone Rusia

Zelensky Puji Pertahanan Udara Ukraina karena Halau Serangan 50 Drone Rusia

Global
Kenapa Erdogan Bisa Menang Pilpres Turkiye Saat Negaranya Krisis?

Kenapa Erdogan Bisa Menang Pilpres Turkiye Saat Negaranya Krisis?

Global
Aktivitas Tak Biasa Terpantau di Hanggar Bandara Utama Korea Utara

Aktivitas Tak Biasa Terpantau di Hanggar Bandara Utama Korea Utara

Global
Kata-kata Erdogan Setelah Menang Tipis di Pilpres Turkiye 2023

Kata-kata Erdogan Setelah Menang Tipis di Pilpres Turkiye 2023

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Nuklir Rusia di Belarus | Hasil Pemilu Thailand

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Nuklir Rusia di Belarus | Hasil Pemilu Thailand

Global
Erdogan Menang Pilpres Turkiye, Jadi Presiden 3 Periode, Janjikan Persatuan

Erdogan Menang Pilpres Turkiye, Jadi Presiden 3 Periode, Janjikan Persatuan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+