Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabar Baik Covid-19, WHO Sebut Banyak Bukti Omicron Sebabkan Gejala Lebih Ringan

Kompas.com - 05/01/2022, 11:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

JENEWA, KOMPAS.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut, banyak bukti yang menunjukkan bahwa varian Omicron menyebabakan gejala yang lebih ringan.

Hal itu disampaikan oleh Incident Manager WHO Abdi Mahamud kepada wartawan di Jenewa, Swiss, Selasa (4/1/2021).

Dia menuturkan, varian Omicron memengaruhi saluran pernapasan bagian atas, sehingga menyebabakan gejala yang lebih ringan daripada varian sebelumnya.

Baca juga: Khawatir Dampak Varian Omicron, India Perluas Vaksinasi Covid-19 untuk Remaja 15-18 Tahun

"Kami menemukan lebih banyak studi yang memperlihatkan bahwa Omicron menginfeksi bagian atas tubuh,” kata Mahamud.

“Berbeda dari yang lain, yang dapat menyebabkan pneumonia parah,” sambung Mahamud sebagaimana dilansir Reuters.

“Ini bisa menjadi kabar baik, tetapi kami benar-benar membutuhkan lebih banyak penelitian untuk membuktikannya,” lanjut Mahamud.

Varian Omicron pertama kali terdeteksi pada November 2021 dan diumumkan oleh WHO.

Baca juga: Ahli Virologi Prediksi Banyak Orang Berpotensi Terinfeksi Omicron

Sejak saat itu, varian Omicron menyebar dengan cepat dan kini muncul setidaknya di 128 negara di dunia.

Cepatnya penyebaran Omicron membuat banyak negara dilema yang tengah memulai kembali perekonomian mereka setelah dua tahun hidup di bawah pandemi Covid-19.

Namun, ketika jumlah kasus melonjak ke rekor tertinggi di beberapa negara, tingkat rawat inap dan kematian seringkali lebih rendah daripada fase lain selama pandemi.

Mahamud menutukan hal tersebut berdasarkan data dari berbagai penelitian, termasuk studi dari Afrika Selatan yang merupakan salah satu negara pertama di mana Omicron terdeteksi.

Baca juga: India Mulai Berikan Vaksin Covid-19 untuk Remaja di Tengah Ancaman Omicron

Akan tetapi, Mahamud juga memberikan peringatan, seraya menyebut Afrika Selatan "situasi yang berbeda" lantaran mempunyai populasi muda di antara faktor lainnya.

Dia juga memperingatkan bahwa tingginya penularan Omicron membuatnya bakal menjadi varian yang dominan dalam beberapa pekan ke depan.

Tingginya angka kasus Omicron juga bakal mengancam fasilitas kesehatan di banyak negara di mana sebagian besar penduduknya belum divaksinasi.

Baca juga: Malaysia Tangguhkan Perjalanan Umrah untuk Tekan Penyebaran Omicron

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Negara-negara yang Telah Lakukan Aksi Konkret Menentang Israel

Global
Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Spanyol Tolak Izin Berlabuh Kapal yang Bawa 27 Ton Bahan Peledak ke Israel, dari Mana Asalnya?

Global
Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Perjalanan Hubungan Rusia-China dari Era Soviet sampai Saat Ini

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com