Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Granat Perang Dunia II Tertancap di Bokong Pasien, Pasukan Penjinak Bom Dipanggil ke UGD

Kompas.com - 05/12/2021, 08:05 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

 

LONDON, KOMPAS.com - Ahli penjinak bom dipanggil ke rumah sakit di Gloucester, Inggris setelah seorang pria memberi tahu dokter bahwa ada granat Perang Dunia II bersarang di dalam dirinya.

Tim Explosive Ordnance Disposal (EOD) tiba di Rumah Sakit Kerajaan Gloucestershire pada Rabu (1/12/2021) pagi setelah mendengar bahwa "seorang pasien membawa amunisi di rektumnya," kata juru bicara Gloucestershire Constabulary kepada Insider, pada Jumat (4/12/2021).

Baca juga: Bom Pesawat Perang Dunia II Meledak di Stasiun Kereta Munich Lukai 4 Orang

Benda itu sudah dikeluarkan oleh dokter pada saat regu penjinak bom tiba, tambah juru bicara itu.

EOD menegaskan bahwa peluru anti-tank itu "tidak aktif" dan "oleh karena itu tidak berbahaya bagi publik."

The Sun pertama kali melaporkan bahwa pasien, yang tidak disebutkan namanya itu, mengatakan kepada dokter di Gloucestershire Royal Hospital bahwa dia "terpeleset dan jatuh" menimpa granat sepanjang lima sentimeter itu.

Outlet media melaporkan bahwa granat itu adalah bagian dari koleksi memorabilia militernya.

Baca juga: 6 Insiden Perang Dingin yang Nyaris Jadi Perang Dunia III

Dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Insider, Gloucestershire Hospitals NHS Foundation Trust mengatakan: "Seperti halnya insiden yang melibatkan amunisi, protokol keselamatan yang relevan diikuti, untuk memastikan bahwa tidak ada risiko bagi pasien, staf, atau pengunjung setiap saat."

Surat kabar Inggris Metro melaporkan bahwa prosedur untuk mengeluarkan benda dari rektum pasien merugikan National Health Service (NHS) sekitar 450.000 dollar AS (Rp 6,5 miliar) setahun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com