PARIS, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian mengatakan, Perancis ingin menjadi "jembatan" antara negara-negara Indo-Pasifik dan Uni Eropa, dan bahwa kerja sama strategis adalah salah satu prioritasnya untuk kepresidenan Uni Eropa.
"Inti dari komitmen ini adalah visi kami tentang Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, berdasarkan supremasi hukum, dan menghormati kedaulatan setiap negara,” kata Le Drian dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (24/11/2021).
Kunjungan dua hari Menlu Perancis ke Indonesia tersebut dilakukan saat negara itu gencar melakukan pendekatan untuk meningkatkan hubungannya di Asia, menyusul sengketa diplomatik Perancis-Australia.
September lalu, Australia secara sepihak mendadak membatalkan pembelian kapal selam dari Perancis yang sudah disepakati sejak lama.
Baca juga: 27 Migran Tewas Tenggelam Saat Coba Seberangi Selat Inggris, Perancis Salahkan London
"Perjalanan ini adalah tentang menegaskan kembali komitmen Perancis untuk Indo-Pasifik dan untuk mengintensifkan hubungan dengan Indonesia," kata seorang sumber diplomatik Perancis kepada wartawan dalam briefing menjelang kunjungan dua hari Jean-Yves Le Drian.
Kunci untuk mengembangkan hubungan itu antara lain kerja sama militer yang lebih erat.
Indonesia ingin meningkatkan kemampuan pertahanannya, termasuk dengan kemungkinan pembelian kapal selam, pesawat tempur, dan kapal perang, di tengah ketegangan yang sedang berlangsung dengan China di Laut China Selatan yang disengketakan.
Paris telah bernegosiasi dengan Jakarta selama beberapa bulan untuk penjualan 36 jet tempur Rafale. Sebuah Letter of Intent telah ditandatangani pada Juni, meskipun para pejabat tidak mengharapkan kesepakatan itu terpenuhi sebelum akhir tahun karena masalah pembiayaan.
Baca juga: Kerusuhan dan Penjarahan di Guadeloupe Masuk Hari Ketiga, Perancis Kirim Pasukan Khusus
Menlu Jean-Yves Le Drian juga mengatakan Perancis telah setuju untuk melakukan investasi senilai 500 juta euro dalam proyek-proyek transisi energi di Indonesia. Namun, dia tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Dia berbicara dengan Menlu Retno Marsudi setelah sebelumnya bertemu dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Le Drian juga melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo pada Rabu malam waktu setempat.
Perancis menuduh Australia melakukan "pengkhianatan", setelah memilih membeli kapal selam yang dibangun dengan teknologi AS dan Inggris, sekalipun sudah ada kesepakatan sebelumnya dengan Perancis.
Australia membatalkan pembelian itu untuk memulai aliansi keamanan trilateral dengan Inggris dan Amerika Serikat, AUKUS. Aliansi keamanan itu dimaksudkan untuk mengantisipasi pengaruh militer China di kawasan Pasifik.
Baca juga: Perangi Prostitusi Online Anak di Bawah Umur, Perancis Kucurkan Rp 225 Miliar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.