Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teroris Berbahaya Kabur, Kepala Penjara Kenya Dipecat

Kompas.com - 19/11/2021, 06:16 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

NAIROBI, KOMPAS.com - Presiden Kenya pada Rabu (17/11/2021) memecat kepala penjara top negara itu, Wycliffe Ogallo, atas kasus kaburnya tiga narapidana teroris minggu ini.

Ogallo juga ditangkap bersama kepala Penjara Keamanan Maksimum Kamiti dan wakilnya, kata George Kinoti kepala investigasi kriminal.

Presiden Kenya Uhuru Kenyatta baru memindahkan Ogallo sebagai komisaris jenderal Layanan Penjara Kenya, atas pelarian tiga napi pada Senin (15/11/2021) dari penjara berkeamanan tinggi.

Baca juga: Teroris Berbahaya Kabur dari Penjara Kenya, Saat Jalani Hukuman 41 Tahun akibat Tewaskan 148 Orang

Pengacara Ogallo mengatakan, kliennya ditangkap tanpa alasan apapun dan kemudian dibebaskan.

Kenya melakukan perburuan nasional untuk mencari para narapidana yang kabur, termasuk satu yang berbahaya dan menjalani 41 tahun masa kurungan, karena terlibat salah satu serangan teror paling mematikan di negara itu.

Kenya juga meningkatkan keamanan di kota-kota dan daerah perbatasan, setelah terjadi bom bunuh diri ganda di negara tetangga Uganda pada Selasa (16/11/2021) yang diklaim oleh kelompok ISIS.

Menteri Dalam Negeri Fred Matiangi awal pekan ini menyalahkan kecerobohan dan tidak bertanggung jawabnya tujuh sipir atas pelarian itu. Mereka sudah ditangkap.

Imbalan sebesar 60 juta shilling Kenya (Rp 7,6 miliar) ditawarkan kepada siapapun yang memiliki informasi mengarah pada penangkapan para buron.

Dari ketiganya, Mohamed Ali Abikar dinyatakan bersalah pada 2019 karena menjadi anggota Al-Shabaab dan bersekongkol dengan kelompok milisi Somalia dalam pembantaian 148 orang di Universitas Garissa, Kenya timur, April 2015.

Para korban, sebagian besar pelajar, ditangkap saat fajar oleh orang-orang bersenjata dan ditembak langsung.

Itu adalah serangan teror paling berdarah kedua dalam sejarah Kenya, di bawah pemboman Al-Qaeda terhadap kedutaan AS di Nairobi pada 1998 yang menewaskan 213 orang.

Sebanyak dua narapidana lainnya diidentifikasi sebagai Joseph Juma Odhiambo yang ditangkap pada 2019 karena mencoba mendaftar di Al-Shabaab, dan Musharaf Abdalla Akhulunga yang ditahan pada 2012 atas serangan yang gagal di parlemen Kenya.

Baca juga: Seorang Pembunuh Dijuluki Vampir Haus Darah Kabur dari Penjara Kenya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com