Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Pemimpin Dunia: Uhuru Kenyatta, Presiden Kenya

Kompas.com - 08/09/2021, 12:27 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber wikipedia

KOMPAS.com - Sosok bernama lengkap Uhuru Muigai Kenyatta ini lahir pada 26 Oktober 1961.

Dikenal sebagai seorang politisi Kenya, yang memenangi pemilu presiden pada awal Maret 2013.

Mantan anggota parlemen untuk Gatundu South ini sebelumnya pernah menjadi ketua Uni Nasional Afrika Kenya (KANU), sebelum menjadi ketua Aliansi Nasional (TNA).

Baca juga: Presiden Kenya: Seluruh Teroris Penyerang Hotel Mewah Telah Tewas

Mengutip Wikipedia, Kenyatta adalah anak dari Jomo Kenyatta, presiden pertama Kenya, yang menjabat tahun 1964-1978

Kenyatta sempat dinominasikan ke parlemen pada 2001, lalu menjadi Menteri Pemerintah Lokal di bawah Presiden Daniel arap Moi.

Meskipun saat itu masih minim pengalaman, ia didukung Presiden Moi sebagai penggantinya.

Namun, Kenyatta kalah dari calon oposisi Mwai Kibaki dalam pemilihan tahun 2002.

Meski begitu, Kenyatta mendukung Kibaki dalam pemilihan 2007.

Pada April 2008, ia diangkat menjadi Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan, sebagai bagian dari pemerintah campuran.

Selanjutnya, ia menjadi Menteri Keuangan dari 2009 dan 2012 sambil tetap menjadi Wakil Perdana Menteri.

Baca juga: Sebut Presiden Kenya seperti Monyet, Pengusaha China Dideportasi

Kenyatta sempat didakwa Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC) atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan dalam krisis setelah pemilu 2007.

Ia lantas mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan pada 26 Januari 2012.

Tapi, Kenyatta tak lantas meninggalkan politik. Dalam pemilihan presiden Kenya pada 4 Maret 2013, ia terjun mencalonkan diri dan mendapat 6,173,433 suara (50.03 persen).

Baca juga: Presiden Kenya Pecat Lima Menteri karena Korupsi

Mengingat suara melebihi ambang 50 persen tambah 1 suara, ia dianggap menang tanpa membutuhkan putaran kedua.

Ia lalu dinyatakan sebagai Presiden Republik Kenya keempat pada 9 Maret 2013, dan menjabat hingga bertahun-tahun berikutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com