Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Kenya Dituduh Rancang Serangan Meniru Insiden Teror 9/11 di AS

Kompas.com - 17/12/2020, 15:23 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber Al Jazeera

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Otoritas federal Amerika Serikat menjatuhkan dakwaan kepada seorang pria Kenya, karena mencoba melakukan serangan seperti kejadian 9/11 di Amerika Serikat (AS) atas nama kelompok al-Shabab.

Cholo Abdi Abdullah, seorang pria berusia 30 tahun, ditangkap di Filipina pada 2019.

Ia dipindahkan ke tahanan AS pada Selasa (15/12/2020), atas tuduhan berkonspirasi untuk membajak sebuah pesawat dan menabrakkan pesawat ke sebuah gedung.

Sidang pertamanya di New York pada Rabu (16/12/2020), melansir Al Jazeera.

Jaksa penuntut mengatakan Abdullah menerima pelatihan penerbangan di Filipina. Dia memperoleh lisensi pilot sebagai persiapan untuk serangan.

Baca juga: Trump Akan Coret Sudan dari Daftar Negara Sponsor Teroris

"Kasus ini, terkait rencana untuk membunuh korban yang tidak bersalah menggunakan pesawat, mengingatkan kita pada ancaman mematikan yang terus dilakukan oleh teroris radikal terhadap bangsa kita," kata Asisten Jaksa Agung untuk Keamanan Nasional, John Demers.

Penjabat Pengacara AS Manhattan Audrey Strauss menyebut, kasus ini sebagai pengingat yang menyeramkan atas serangan mengerikan 11 September 2001 atau 9/11.

Abdullah, kata jaksa penuntut, mulai merencanakan serangan sekitar 2016.

Dia bekerja di bawah arahan seorang komandan al-Shabaab, yang juga terlibat dalam perencanaan serangan mematikan pada 2019, di sebuah hotel di Nairobi, Kenya.

Baca juga: Orang Kedua Al Qaeda Dibunuh Pasukan Afghanistan, Masuk Daftar Teroris Paling Dicari FBI

“Terdakwa, berusaha mendapatkan pelatihan pilot, menguji kelemahan dalam keamanan bandara, dan mengambil langkah lain untuk membajak pesawat sipil untuk digunakan dalam melakukan serangan teroris atas nama al Shabaab, "bunyi dakwaan itu.

Departemen Luar Negeri telah menunjuk kelompok yang berbasis di Somalia, al-Shabaab, afiliasi al-Qaida, sebagai organisasi teroris asing.

Dia juga meneliti metode pembajakan potensial dan mencari informasi tentang cara mendapatkan visa AS.

Nama pengacara di AS yang dapat berbicara atas nama Abdullah tidak segera tersedia.

Baca juga: Didakwa Sebagai Teroris, Sebanyak 21 Orang Dihukum Mati di Irak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com