Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasukan Taliban Berparade Militer Pakai Senjata Peninggalan AS

Kompas.com - 15/11/2021, 12:27 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

KABUL, KOMPAS.com – Pasukan Taliban menggelar parade militer di Kabul, Afghanistan, pada Minggu (14/11/2021) menggunakan kendaraan lapis baja tinggalan AS.

Taliban kembali berkuasa di Afghanistan setelah menduduki Kabul dan melengserkan pemerintahan nasional pada 15 Agustus.

Sejak saat itu, Taliban memanfaatkan senjata dan peralatan peninggalan AS dan sekutunya di Afghanistan.

Baca juga: Bukan Ancaman Besar, Taliban Klaim Sudah Jinakkan ISIS di Afghanistan

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan yang dikuasai Taliban, Enayatullah Kwarazmi, mengatakan bahwa parade militer tersebut terkait dengan kelulusan 250 tentara yang baru dilatih.

Parade militer itu melibatkan lusinan kendaraan lapis baja M117 buatan AS yang melaju perlahan di jalanan utama Kabul.

Tampak pula helikopter MI-17 rancangan Rusia yang terbang di atas pawai sebagaimana dilansir Reuters.

Selain itu, banyak pasukan Taliban yang mengikuti parade tersebut menenteng senapan serbu M4 buatan AS.

Baca juga: Pemimpin Tertinggi Taliban Peringatkan Adanya Pembangkang dan Penyusup

Sebagian besar senjata dan peralatan yang kini digunakan pasukan Taliban adalah dari AS.

Padahal, senjata-senjata tersebut dipasok oleh Washington kepada pemerintah Afghanistan untuk membangun kekuatan nasional yang mampu memerangi Taliban.

Sejumlah pejabat Taliban mengatakan, pilot, mekanik, dan tenaga ahli lain dari mantan Tentara Nasional Afghanistan akan diintegrasikan ke dalam angkatan bersenjata yang baru.

Angkatan bersenjata bentukan Taliban tersebut juga mulai mengenakan seragam militer konvensional.

Menurut laporan akhir tahun lalu oleh Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan, pemerintah AS mentransfer pemerintah Afghanistan lebih dari 28 miliar dollar AS di bidang pertahanan.

Baca juga: Taliban Tunjuk 44 Anggotanya Duduki Jabatan Kunci, Termasuk Gubernur dan Kepala Kepolisian

Anggaran tersebut termasuk senjata, amunisi, kendaraan, perangkat penglihatan malam, pesawat, dan sistem pengawasan, dari 2002 hingga 2017.

Beberapa pesawat berhasil diterbangkan ke negara tetangga Afghanistan di Asia Tengah sejak Taliban kembali menduduki Kabul.

Pesawat-pesawat itu diterbangkan Tentara Nasional Afghanistan. Tetapi, Taliban masih mewarisi sejumlah pesawat lain.

Masih belum jelas berapa banyak pesawat-pesawat tersebut yang kini masih beroperasi di Afghanistan.

Saat rombongan terakhir pasukan AS pergi, mereka telah merusak lebih dari 70 pesawat, lusinan kendaraan lapis baja, dan melumpuhkan pertahanan udara.

Baca juga: Afghanistan: Pemimpin Taliban Peringatkan Adanya Penyusup dalam Kelompoknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com