Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Afghanistan: Pemimpin Taliban Peringatkan Adanya Penyusup dalam Kelompoknya

Kompas.com - 06/11/2021, 07:02 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

KABUL, KOMPAS.com - Pemimpin tertinggi Taliban, Haibatullah Akhunzada, memperingatkan anggota kelompoknya bahwa mungkin ada entitas "tidak dikenal" di antara barisan mereka, yang "bekerja melawan kehendak pemerintah".

Peringatan itu datang dalam sebuah pernyataan yang dikaitkan dengan Akhunzada, yang diedarkan secara luas di akun media sosial Taliban pada Kamis (4/11/2021).

Baca juga: Komandan Senior Taliban Tewas Saat Lawan ISIS-K di RS Afghanistan

Pemimpin tertinggi Taliban tidak terlihat di depan umum sejak kelompok itu merebut kekuasaan hampir tiga bulan lalu. Tepatnya sejak Taliban merebut Kabul pada 15 Agustus dan mendeklarasikan pemerintahan syriah, ketika pasukan AS mundur setelah pendudukan selama beberapa dekade.

Akhunzada akhirnya dilaporkan muncul untuk pertam kalinya di depan publik pada akhir Oktober.

Sejak Taliban menguasai negara itu, kepemimpinannya telah berulang kali memperingatkan ada penipu dan penjahat bergabung dengan kelompok itu, dalam upaya merusak citranya.

Pada September, penjabat Menteri Pertahanan Mullah Mohammad Yaqoob menyuarakan keprihatinan dalam pesan audio.

“Ada beberapa orang jahat dan korup yang ingin bergabung dengan kami… Untuk memenuhi kepentingan mereka sendiri atau untuk mencemarkan nama baik kami dan membuat kami terlihat buruk,” katanya melansir Al Jazeera.

Baca juga: Taliban Larang Penggunaan Mata Uang Asing di Afghanistan

Yaqoob, putra pendiri Taliban Mullah Mohammad Omar, menambahkan bahwa setiap elemen nakal di antara jajaran akan ditangani.

Dalam beberapa bulan terakhir, Taliban telah memperluas perekrutannya, karena berusaha memenuhi janji untuk menjaga keamanan di negara itu.

Namun kelompok tersebut menghadapi serangkaian serangan mematikan dari saingannya, termasuk Negara Islam di Provinsi Khorasan, kelompok bersenjata ISKP (ISIS-K), afiliasi ISIL.

Pada Selasa (2/11/2021), sedikitnya 19 orang tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah sakit militer di Kabul yang diklaim oleh ISKP.

Taliban juga mengumumkan amnesti nasional dan berjanji mengizinkan perusahaan media swasta terus beroperasi secara bebas dan independen.

Baca juga: Haibatullah Akhundzada, Pemimpin Tertinggi Taliban untuk Pertama Kali Muncul di Publik

Namun, ada laporan tentang beberapa anggota Taliban yang diduga melecehkan wartawan, dan yang lainnya dituduh secara paksa menyita properti di beberapa provinsi.

Menyusul laporan tersebut, kantor Akhunzada mengeluarkan dekrit pada akhir September. Isinya melarang anggota kelompok memasuki rumah dan kantor di Kabul atau sekitarnya dengan dalih memeriksa kendaraan atau peralatan.

“Tidak ada yang diizinkan untuk mengambil kendaraan atau peralatan” atas nama pemerintah Afghanistan, katanya dalam perintah tersebut.

Namun, ada laporan lanjutan tentang anggota Taliban yang memaksa ratusan keluarga keluar dari rumah mereka di provinsi tengah Daikondi.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com