Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Bakar 3 Kapal Indonesia yang Tangkap Hasil Laut Ilegal

Kompas.com - 09/11/2021, 10:45 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Pihak berwenang Australia telah mengambil tindakan tegas di perairan utara Australia, dengan menghancurkan kapal-kapal penangkap ikan asal Indonesia yang ilegal dan menyita ratusan kilogram alat tangkap dan hasil tangkapan laut.

Australian Border Force (ABF) atau polisi perbatasan Australia telah merilis foto-foto yang menunjukkan perahu kecil terbakar di tengah laut, setelah mereka beroperasi tiga hari di dekat Rowley Shoals Marine Park, sebelah utara Australia Barat.

Tindakan itu dilakukan setelah operator tur lokal menyampaikan informasi tentang belasan kapal asing di perairan itu baru-baru ini dan mengatakan mereka takut menjadi korban pembajakan selama perjalanan mereka.

Baca juga: Australia Terus Yakinkan Pemimpin ASEAN tentang Kapal Selam Nuklir

Laksamana Muda Mark Hill, yang mengepalai Komando Perbatasan Maritim, mengatakan tiga kapal hancur dan 13 lainnya dikawal keluar dari perairan Australia.

"Kami memiliki akhir pekan yang sibuk di mana kami menemukan 16 kapal yang menangkap ikan secara ilegal, kemudian kami menindaklanjutinya bersama dengan WA Fisheries," katanya.

"Ini menunjukkan tekad bahwa kita harus melawan penangkapan ikan ilegal, tidak hanya di daerah Rowley Shoals, tetapi di seluruh bagian utara negara ini."

Kapal patroli HMAS Larrakia bergabung dengan kapal otoritas perikanan Australia lainnya dalam mencegat kapal ilegal di lepas pantai barat laut Australia.AUSTRALIAN BORDER FORCE via ABC INDONESIA Kapal patroli HMAS Larrakia bergabung dengan kapal otoritas perikanan Australia lainnya dalam mencegat kapal ilegal di lepas pantai barat laut Australia.
Faktor pendorongnya adalah masalah ekonomi

Alat penangkap ikan juga disita sebelum kapal-kapal itu dibawa keluar dari perairan Australia.

Dilaporkan sebanyak 630 kilogram teripang disita.

Laksamana Muda Mark mengatakan para nelayan Indonesia tampaknya tidak terkejut dengan penyergapan tersebut.

"Mereka sudah terbiasa, karena sayangnya kami melihat beberapa residivis," katanya.

"Pada umumnya para nelayan cukup patuh, mereka tidak agresif dan mereka melakukan apa yang kami minta."

Tak satu pun dari nelayan yang ditahan atau diadili, meski pun itu merupakan opsi yang sebelumnya ditempuh oleh pihak berwenang Australia.

Baca juga: Berlabuh di China, Kapal Ever Given Tunjukkan Kerusakan Akibat Tersangkut di Terusan Suez

Laksamana Hill mengatakan peningkatan penangkapan ikan ilegal ini lebih didorong oleh faktor ekonomi di Indonesia daripada kurangnya penegakan hukum oleh otoritas Australia karena masalah keamanan Covid-19.

Saat petugas dari pihak berwenang naik ke kapal ilegal asal Indonesia tersebut mereka menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk meminimalisasi risiko penularan Covid-19.

Beberapa hasil tangkapan dan peralatan ditemukan di kapal penangkap ikan ilegal di sekitar Rowley Shoals.AUSTRALIAN BORDER FORCE via ABC INDONESIA Beberapa hasil tangkapan dan peralatan ditemukan di kapal penangkap ikan ilegal di sekitar Rowley Shoals.
Diperlukan upaya berkelanjutan

Operasi tersebut disambut baik oleh para nelayan Australia, meski pun beberapa mengatakan pihak berwenang lambat bertindak dan hanya melakukannya setelah publisitas media.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com