Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Australia Terus Yakinkan Pemimpin ASEAN tentang Kapal Selam Nuklir

Kompas.com - 04/11/2021, 15:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Australia terus berupaya memperkuat pengaruhnya di ASEAN setelah berhasil mencapai kesepakatan untuk membentuk kemitraan strategis yang komprehensif.

Kesepakatan itu menunjukkan keinginan Australia untuk semakin mengukuhkan hubungan diplomatik di kawasan ini ketika persaingan antara China dan Amerika Serikat kian meruncing.

"Pencapaian ini membuktikan komitmen Australia untuk mendukung peran utama ASEAN di Indo-Pasifik dan memperkuat kemitraan kita demi masa depan," ujar Perdana Menteri Scott Morrison dalam pernyataan bersama dengan Menlu Australia, Marise Payne.

Baca juga: Drama Kapal Selam Masih Berlanjut, Perancis Sebut Australia Lakukan Tipu Daya

"Australia mendukung kawasan yang damai, stabil, tangguh dan sejahtera dengan ASEAN sebagai pusatnya," katanya.

Brunei, yang bertindak selaku pimpinan ASEAN saat ini, menyatakan kesepakatan dengan Australia menandai babak baru hubungan kedua belah pihak dan merupakan perjanjian bermakna, mendasar dan saling menguntungkan.

PM Morrison juga mengatakan Australia akan mendukung perjanjian ini secara substansial, termasuk menyiapkan paket bantuan sebesar 154 juta dollar untuk proyek kesehatan, energi, kontra-terorisme, kejahatan transnasional, pemulihan pandemi Covid-19 dan bantuan beasiswa.

Sejauh ini China juga diketahui telah berusaha mencapai kesepakatan di tingkat yang sama dengan kesepakatan yang dicapai Australia dan ASEAN.

Kantor berita Reuters menyebutkan Menteri Utama China Li Keqiang bertemu para pemimpin ASEAN pada hari Selasa.

Sementara Presiden Xi Jinping dijadwalkan bertemu mereka dalam pertemuan khusus pada bulan November.

Secara sendiri-sendiri, Australia sebenarnya telah memiliki perjanjian strategis dengan beberapa negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, dan Vietnam.

Kembali yakinkan ASEAN soal kapal selam nuklir

Presiden Joko Widodo menyatakan khawatir program kemitraan AUKUS antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat dapat memicu persaingan di kawasan.ISTANA PRESIDEN INDONESIA/AP via ABC INDONESIA Presiden Joko Widodo menyatakan khawatir program kemitraan AUKUS antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat dapat memicu persaingan di kawasan.
PM Scott Morrison memanfaatkan forum tersebut untuk kembali meyakinkan para pemimpin ASEAN tentang program armada kapal selam bertenaga nuklir yang akan diadakan melalui perjanjian AUKUS antara Australia, Inggris dan Amerika Serikat.

Beberapa negara ASEAN terutama Indonesia dan Malaysia telah menyatakan kekhawatirannya secara terbuka bahwa armada kapal selam nuklir tersebut dapat memicu ketegangan.

PM Morrison dalam forum itu mengatakan Australia sama sekali tidak punya rencana untuk mengadakan senjata nuklir, serta akan tunduk pada Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir.

Baca juga: Mengenal Pakta Pertahanan AUKUS: Pertaruhan Besar Australia yang Bikin ASEAN Kecewa

"Saya ingin sampaikan hal ini secara terbuka, sebab transparansi dan komunikasi tentang inisiatif ini sangat penting bagi Australia, bersama rekan-rekan ASEAN," ujarnya.

"Australia tidak mau dan tidak akan mengadakan senjata nuklir, seperti yang telah saya kemukakan kepada seluruh anggota ASEAN," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com