Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Laos Sita 55 Juta Pil Narkoba, Tangkapan Terbesar di Asia

Kompas.com - 29/10/2021, 07:52 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

VIENTIANE, KOMPAS.com - Polisi Laos menyita 55 juta pil metamfetamin di belakang truk bir, yang merupakan tangkapan narkoba terbesar di Asia, menurut keterangan pejabat PBB pada Kamis (28/10/2021).

Sebanyak 55,6 juta pil dan 1,5 ton sabu yang disita pada Rabu malam (27/10/2021) adalah rekor penyitaan tunggal di wilayah tersebut, kata perwakilan regional Kantor Narkoba dan Kejahatan PBB, Jeremy Douglas.

"Ini tiga kali lipat tablet yang disita Laos sepanjang tahun lalu, dan hampir sepertiga dari sabu," kata Douglas kepada AFP.

Baca juga: Bandar Narkoba Kolombia Otoniel Bakal Diekstradisi ke AS

Laos dalam beberapa tahun terakhir menjadi pintu masuk bagi pengedar narkoba, yang memindahkan pengiriman dari negara bagian Shan yang bermasalah di Myanmar.

Tren tersebut terasa meningkat dalam beberapa bulan terakhir, yang diperburuk oleh kudeta Myanmar pada Februari dan keruntuhan ekonomi di negara itu.

Aparat berwenang menangkap pengemudi truk Beer Lao di provinsi Bokeo, Laos utara, yang merupakan bagian dari Segitiga Emas, zona penyelundupan narkoba yang terkenal di perbatasan Myanmar, Laos, dan Thailand.

Adapun Lao Brewery mengeluarkan pernyataan yang menyangkal keterlibatan apa pun.

"Kami sangat kecewa muatan kami telah disalahgunakan sebagai kedok untuk kegiatan ilegal," kata Lao Brewery, seraya menambahkan bahwa truk tersebut tidak terdaftar di perusahaan.

Baca juga: Profil dan Kiprah Otoniel, Bos Narkoba Paling Dicari Setelah Pablo Escobar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com