Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Desak Korea Utara Berhenti Memprovokasi dan Terima Tawaran Dialog

Kompas.com - 25/10/2021, 07:39 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

SEOUL, KOMPAS.com - Utusan Amerika Serikat (AS) meminta Korea Utara mengurangi ketegangan dan terlibat dalam pembicaraan, alih-alih melakukan uji coba rudal balistik yang "mengkhawatirkan dan kontraproduktif" seperti yang dilakukan baru-baru ini.

Berbicara kepada wartawan setelah bertemu dengan mitranya dari Korea Selatan di Seoul, Perwakilan Khusus Sung Kim mengatakan AS berkomitmen untuk mengeksplorasi "diplomasi yang berkelanjutan dan substantif" dengan Korea Utara.

Baca juga: Korea Utara Sindir Reaksi AS Berlebihan Tanggapi Uji Coba Rudal Baru-Baru Ini

"Tujuan kami tetap denuklirisasi lengkap di semenanjung Korea," kata Sung Kim pada Minggu (24/10/2021) melansir Reuters.

“Itulah mengapa uji coba rudal balistik Pyongyang baru-baru ini, salah satu dari beberapa uji coba dalam enam minggu terakhir, mengkhawatirkan dan kontraproduktif untuk membuat kemajuan menuju perdamaian abadi di semenanjung Korea.”

Pyongyang yang sejauh ini menolak tawaran AS, menuduh Washington dan Seoul membicarakan diplomasi sambil meningkatkan ketegangan dengan kegiatan militer mereka sendiri.

Pada Kamis (21/10/2021), Korea Utara mengatakan AS bereaksi berlebihan dengan uji coba rudal balistik yang diluncurkan kapal selam yang disebutnya pertahanan diri, dan mempertanyakan ketulusan tawaran pembicaraan Washington seta memperingatkan konsekuensi.

Baca juga: Pembelot Korea Utara Kabur dari Penjara, China Tawarkan Ratusan Juta untuk Menangkapnya

Peluncuran itu melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan menimbulkan ancaman bagi tetangga Korea Utara dan masyarakat internasional, kata Sung Kim.

"Kami menyerukan kepada DPRK untuk menghentikan provokasi dan kegiatan destabilisasi lainnya dan malah terlibat dalam dialog," kata utusan AS tersenit, menggunakan inisial nama resmi Korea Utara.

"Kami tetap siap untuk bertemu dengan DPRK tanpa prasyarat dan kami telah menjelaskan bahwa Amerika Serikat tidak memiliki niat bermusuhan terhadap DPRK."

Utusan nuklir Korea Selatan Noh Kyu-duk mengatakan pembicaraan Minggu (23/10/2021) denganSung Kim mencakup diskusi "serius" tentang proposal Seoul untuk secara resmi menyatakan diakhirinya keadaan perang, yang secara teknis telah ada sejak Perang Korea 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata bukan perjanjian damai.

Pejabat Korea Selatan melihat deklarasi seperti itu sebagai isyarat niat baik untuk memulai pembicaraan.

Sung Kim mengatakan Washington sedang mendiskusikan cara untuk membuat kemajuan dengan Korea Utara, termasuk proposal akhir perang Korea Selatan dan kemungkinan proyek bantuan kemanusiaan.

Baca juga: Daftar Uji Coba Rudal Korea Utara Sepanjang 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Influencer Pendidikan China Terlampau Disiplin, Pendekatan Belajarnya Picu Kontroversi

Global
Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Sempat Alami Masalah Kesehatan, Ini Kondisi Terkini Mike Tyson

Global
Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Kata Biden soal Serangan Israel ke Rafah yang Bakar Hidup-hidup Pengungsi di Tenda

Global
Sejumlah 'Influencer' Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Sejumlah "Influencer" Kaya Raya di China Hilang dari Media Sosial, Ada Apa?

Global
Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Uni Eropa: Ukraina Berhak Pakai Senjata Barat untuk Serang Rusia

Global
Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Suhu di Pakistan Melebihi 52 Derajat Celcius Saat Gelombang Panas

Global
Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Mengapa Irlandia Jadi Negara Eropa Paling Pro-Palestina?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com