JENEWA, KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) merilis laporan pada Senin (11/10/2021) bahwa perubahan iklim adalah "ancaman kesehatan terbesar yang dihadapi umat manusia".
WHO menunjukkan bahwa perubahan iklim telah berdampak pada kehidupan dan kesehatan jutaan orang dalam berbagai cara.
Ancaman dari perubahan iklim berisiko bagi semua umat manusia, terutama masyarakat berpenghasilan rendah, seperti yang dilansir dari CBS News pada Senin (11/10/2021).
Baca juga: Perubahan Iklim Ternyata Memperburuk Krisis Sumber Daya Alam
Ancaman paling bahaya dari perubahan iklim global adalah kematian yang bisa datang dari peristiwa cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi, seperti gelombang panas, badai, banjir.
Selain itu, ancaman akibat gangguan sistem pangan, penyebaran penyakit dari populasi hewan, atau penyakit yang ditularkan melalui makanan, air, serta gangguan mental, dan masih banyak lagi.
"Pandemi Covid-19 telah menyoroti hubungan intim dan halus antara manusia, hewan, dan lingkungan kita," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam rilis berita.
"Pilihan tidak berkelanjutan yang sama yang membunuh planet kita adalah membunuh orang."
Lebih dari 150 organisasi, 400 pakar dan profesional kesehatan masuk dalam daftar 10 rekomendasi bagi pemerintah untuk membantu mengatasi krisis perubahan iklim dan dampaknya terhadap kesehatan.
The unsustainable choices that are killing our planet are killing people. @WHO calls on all countries to commit to decisive action at #COP26 to limit global warming to 1.5°C. #ClimateAction is not just the right thing to do, it’s in our own interest. https://t.co/z5y7dFjN9r pic.twitter.com/ozRS3eJUK5
— Tedros Adhanom Ghebreyesus (@DrTedros) October 11, 2021
Baca juga: Puluhan Pemimpin Agama Serukan untuk Peduli Perubahan Iklim
Dalam laporannya, WHO menyebutkan cara untuk mengatasi perubahan iklim, manusia dapat menata ulang lingkungan perkotaan dan sistem transit; mempromosikan sistem pasokan pangan yang "sehat, berkelanjutan, dan tangguh".
Lalu, berkomitmen untuk "sehat, hijau, dan pulih" dari Covid-19 yang mencakup akses global ke vaksin dan langkah-langkah untuk membantu mencegah pandemi di masa depan.
Pada September, WHO memperketat pedoman kualitas udara global dalam revisi pertama sejak 2005.
WHO mengatakan polusi udara adalah salah satu "ancaman terbesar terhadap kesehatan manusia".
Temuan itu muncul menjelang konferensi internasional utama PBB tentang perubahan iklim, yang dikenal sebagai COP26, yang akan berlangsung 31 Oktober di Glasgow, Skotlandia.
Baca juga: Aktivis Greta Thunberg Sindir Keras Janji Pemimpin Dunia soal Perubahan Iklim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.