Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia: India Berminat Borong Sistem Pertahanan S-500

Kompas.com - 17/09/2021, 06:53 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com – Rusia mengatakan, India menunjukkan minatnya untuk membeli sistem pertahanan S-155 buatan Moskwa.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov kepada wartawan pada Kamis (16/9/2021) sebagaimana dilansir Russian Today.

Dia menambahkan, New Delhi berpotensi menjadi negara pertama di luar Rusia yang memesan sistem pertahanan terbaru buatan Moskwa tersebut.

Baca juga: Rusia Uji Coba S-500 Prometheus, Diklaim Bisa Rontokkan Rudal Hipersonik

Namun, Borisov menegaskan bahwa pasukan Rusia harus dilengkapi dengan S-500 terlebih dahulu sebelum dipertimbangkan untuk dijual ke luar negeri.

“Ketika kami memenuhi kebutuhan angkatan bersenjata kami sendiri, kami dapat mengeluarkan paspor ekspor,” kata Borisov.

“Setelah itu, panglima tertinggi (Presiden Rusia Vladimir Putin) dapat memutuskan apakah akan memberikan pengiriman ke India, jika mereka mengajukannya,” lanjut Borisov.

Borisov mengatakan, Moskwa memiliki hubungan yang bersahabat dengan New Delhi dan minim konflik regional.

Baca juga: Uji Coba Rampung, Sistem Rudal S-500 Rusia Siap Masuki Tahap Produksi Seri

Dengan latar belakang tersebut, “Negeri Anak Benua” masuk dalam kategori konsumen berisiko rendah untuk ekspor alutsista buatan “Negeri Beruang Putih”.

“Dalam beberapa kasus, kami senang menjual (alutsista) ke India apa yang tidak kami jual ke negara lain,” ujar Borisov.

S-500 adalah sistem pertahanan udara mutakhir yang diklaim mampu menghadapi jet tempur yang terbang dengan kecepatan tercepat.

Alutsista tersebut juga diklaim mampu mengenai senjata hipersonik di ruang dekat Bumi.

Baca juga: Erdogan Tawarkan Kerja Sama Produksi Sistem Rudal S-500 ke Putin

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com