KOMPAS.com - Film "Rain Man" (1988) sebenarnya mengangkat tentang sosok yang benar-benar ada di dunia nyata.
Karakter bernama Raymond Babbitt yang diperankan Dustin Hoffman, digambarkan sebagai orang disabilitas, namun juga jenius.
Di dunia nyata, inspirasi karakter tersebut bernama Kim Peek, yang lahir di Salt Lake City pada tahun 1951.
Baca juga: Charles Babbage, Jenius Penemu Komputer yang Otaknya Dimuseumkan
Pria ini lahir dengan penyakit makrosefali, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan kepalanya menjadi besar secara tidak normal.
Dilansir New York Times, dokter menemukan bahwa Peek mengalami kerusakan pada otak kecilnya.
Ikatan saraf yang biasanya menghubungkan dua belahan otak telah hilang. Ia juga didiagnosis mengidap autisme.
Perkembangan masa kecilnya terganggu karena hal ini. Dia tidak bisa berjalan sampai usia empat tahun. Bahkan dia punya gaya berjalan yang aneh.
Dia mengalami banyak kesulitan dengan keterampilan motorik. Saat mendaftar di sekolah, dia sempat dikeluarkan setelah satu hari karena mengganggu kelas.
Baca juga: Mungkinkah Ada Manusia Super Jenius dengan Skor IQ di Atas 200?
Ketika Peek berusia sembilan bulan, dokter memberi tahu orang tuanya bahwa dia tidak akan pernah bisa berjalan atau berbicara dan merekomendasikan dia tinggal di sebuah institusi, namun ditolak orang tuanya.
Keyakinan orang tuanya bahwa Peek punya keistimewaan ternyata terbukti.
Menginjak usia lebih dari satu tahun, dia mulai menghafal seluruh buku yang dibacakan orang tuanya, bahkan dia hanya perlu mendengarkannya sekali.
Setelah Peek mendengar sebuah cerita, dia meletakkan buku itu secara terbalik di raknya untuk menunjukkan bahwa dia mengetahui isinya.
Menempatkan buku secara terbalik setelah dia menyelesaikannya pun jadi kebiasaannya sepanjang hidup.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Isaac Newton, Ilmuwan Jenius yang Takut Kritik
Sepanjang hidupnya, Kim terus membaca buku apa pun. Kecepatan membacanya juga gila-gilaan, hanya sekitar 3 menit.
Untuk membaca satu halaman, Peek hanya butuh waktu 10 detik.