Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kejeniusan Kim Peek, Mampu Menghafal Buku dalam Hitungan Menit

Kompas.com - 05/09/2021, 16:04 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

KOMPAS.com - Film "Rain Man" (1988) sebenarnya mengangkat tentang sosok yang benar-benar ada di dunia nyata.

Karakter bernama Raymond Babbitt yang diperankan Dustin Hoffman, digambarkan sebagai orang disabilitas, namun juga jenius.

Di dunia nyata, inspirasi karakter tersebut bernama Kim Peek, yang lahir di Salt Lake City pada tahun 1951.

Baca juga: Charles Babbage, Jenius Penemu Komputer yang Otaknya Dimuseumkan

Pria ini lahir dengan penyakit makrosefali, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan kepalanya menjadi besar secara tidak normal.

Dilansir New York Times, dokter menemukan bahwa Peek mengalami kerusakan pada otak kecilnya.

Ikatan saraf yang biasanya menghubungkan dua belahan otak telah hilang. Ia juga didiagnosis mengidap autisme.

Perkembangan masa kecilnya terganggu karena hal ini. Dia tidak bisa berjalan sampai usia empat tahun. Bahkan dia punya gaya berjalan yang aneh.

Dia mengalami banyak kesulitan dengan keterampilan motorik. Saat mendaftar di sekolah, dia sempat dikeluarkan setelah satu hari karena mengganggu kelas.

Baca juga: Mungkinkah Ada Manusia Super Jenius dengan Skor IQ di Atas 200?

Ketika Peek berusia sembilan bulan, dokter memberi tahu orang tuanya bahwa dia tidak akan pernah bisa berjalan atau berbicara dan merekomendasikan dia tinggal di sebuah institusi, namun ditolak orang tuanya.

Keyakinan orang tuanya bahwa Peek punya keistimewaan ternyata terbukti.

Menginjak usia lebih dari satu tahun, dia mulai menghafal seluruh buku yang dibacakan orang tuanya, bahkan dia hanya perlu mendengarkannya sekali.

Setelah Peek mendengar sebuah cerita, dia meletakkan buku itu secara terbalik di raknya untuk menunjukkan bahwa dia mengetahui isinya.

Menempatkan buku secara terbalik setelah dia menyelesaikannya pun jadi kebiasaannya sepanjang hidup.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Isaac Newton, Ilmuwan Jenius yang Takut Kritik

Sepanjang hidupnya, Kim terus membaca buku apa pun. Kecepatan membacanya juga gila-gilaan, hanya sekitar 3 menit.

Untuk membaca satu halaman, Peek hanya butuh waktu 10 detik.

Dia mampu membaca halaman buku sebelah kiri dengan mata sebelah kirinya, dan halaman sebelah kanan dengan mata kanannya.

Ingatannya sangat tajam, sekitar 98 persen dari apa yang dibacanya bisa dihafalkannya.

Saat berusia 18 tahun, Peek sudah bekerja sebagai pegawai penggajian untuk sebuah perusahaan dengan 160 karyawan.

Dia hanya butuh beberapa jam seminggu, dan dia melakukan semua perhitungan yang diperlukan di kepalanya--meski hanya punya IQ 87.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Fritz Haber, Ilmuwan Jenius Pencipta Senjata Kimia Pemusnah Massal

Selain kemampuan membaca yang luar biasa, Peek juga mampu menghitung rute terbaik saat perjalanan.

Kemampuan menghitung matematisnya juga luar biasa, menjadikannya manusia dengan kejeniusan tinggi.

Kim Peek meninggal pada 2009 karena serangan jantung. Tapi lewat "Rain Man", dunia terus mencatat bahwa ada satu manusia jenius yang pernah hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com