Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Mana Taliban Dapat Uang?

Kompas.com - 28/08/2021, 16:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

KABUL, KOMPAS.com – Afghanistan kembali dalam cengkeraman Taliban setelah kelompok tersebut menduduki Kabul pada 15 Agustus.

BBC mewartakan, Taliban dianggap sebagai salah satu kelompok terkaya di dunia.

Taliban memerintah Afghanistan sejak 1996 hingga akhir 2001 setelah mereka digulingkan oleh pasukan AS dan sekutunya.

Baca juga: Rencana Bentukan Pemerintahan Sementara Taliban di Afghanistan, Seperti Apa Itu?

Pasca-tergulingnya Taliban, kelompok tersebut masih memberikan perlawanan. Bahkan, kontrol teritorial dan kekuatan militer kelompok itu justru semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Pada pertengahan 2021 Taliban memiliki sekitar 70.000 hingga 100.000 milisi. Jumlah tersebut naik drastis dibandingkan 10 tahun lalu yang diprediksi memiliki sekitar 30.000 milisi.

Karena masih meneruskan perlawanan, Taliban tentu membutuhkan banyak uang. Aliran dana tersebut berasal dari berbagai sumber baik di dalam maupun dari luar Afghanistan.

Baca juga: Pergantian Taliban dengan Taliban

Menurut PBB, Taliban ditaksir mendapatkan dana sekitar 400 juta dollar AS per tahun sejak 2011.

Pada akhir 2018, taksiran dana yang diperoleh Taliban kemungkinan meningkat secara signifikan hingga 1,5 miliar dollar AS per tahun menurut penyelidikan BBC.

BBC melaporkan, Taliban sebenarnya menjalankan jaringan keuangan dan sistem perpajakan yang canggih.

Kelompok ini juga mengembangkan sejumlah sumber pendapatan. Lantas, dari mana Taliban dapat uang? Berikut menurut laporan dari BBC.

Baca juga: AS Akui Serahkan Daftar Orang Afghanistan yang Membantu Mereka ke Taliban

1. Donasi dari luar negeri

Sejumlah pejabat Afghanistan dan AS telah lama menuduh negara-negara tertentu seperti Pakistan, Iran, dan Rusia, memberikan bantuan keuangan kepada Taliban.

Tetapi, negara-negara yang dimaksud selalu menampik tudingan tersebut.

Selain itu, individu dari kawasan Teluk Arab termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Qatar juga dianggap sebagai kontributor individu terbesar.

Pasukan Taliban menduduki istana presiden Afghanistan di Kabul yang telah ditinggalkan Ashraf Ghani, Minggu (15/8/2021).AP PHOTO/ZABI KARIMI Pasukan Taliban menduduki istana presiden Afghanistan di Kabul yang telah ditinggalkan Ashraf Ghani, Minggu (15/8/2021).

Baca juga: AS Tak Akan Segera Akui Pemerintahan Taliban di Afghanistan

Meski tidak bisa diukur secara tepat, donasi luar negeri dianggap sebagai salah satu pos terbesar dari pendapatan Taliban.

Menurut para ahli, donasi dari luar negeri bisa mencapai 500 juta dollar AS per tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com