Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Kuburan Mobil” di Zhengzhou, Gambaran Mengerikan Kekuatan Banjir China

Kompas.com - 12/08/2021, 21:51 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Deretan kendaraan berlapis lumpur tak berujung yang rusak akibat banjir mematikan bulan lalu di China, terbengkalai di tempat parkir daerah Zhengzhou.

Pemandangan itu seolah menjadi sebuah monumen peringatan akan kekuatan bencana yang melanda provinsi Henan Juli lalu.

Baca juga: UPDATE Banjir China: 302 Orang Tewas, 50 Hilang

Wilayah ini sedang dibangun kembali setelah banjir paling mematikan dalam satu dekade mendatangkan malapetaka di seluruh provinsi pertengahan Juli, menewaskan lebih dari 300 orang dan merusak ribuan mobil dan bangunan.

"Kami terpaksa meninggalkan kendaraan kami dan pergi ketika air naik," kata seorang warga Zhengzhou bermarga Wang melansir AFP pada Kamis (12/8/2021).

Setidaknya 238.000 kendaraan yang rusak telah dikirim ke “kuburan mobil” seperti yang ada di pinggiran Zhengzhou, kata kepala regulator asuransi Henan, Ma Chao, kepada penyiar CCTV, Selasa (10/8/2021).

Saat bencana bulan lalu, rekor hujan dalam satu tahun di Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan dan pusat banjir, turun hanya dalam tiga hari. Lebih dari 290 orang tewas.

Puluhan orang tewas saat terjebak di gerbong kereta bawah tanah yang terendam banjir, tempat parkir bawah tanah, dan terowongan.

Baca juga: Banjir China: Cerita Dramatis Penumpang Selamat di Kereta, dalam 30 Menit Air Sudah Sebahu

Banjir juga memicu rekor klaim asuransi senilai 1,7 miliar AS (Rp 34 triliun), setelah ribuan mobil dan bangunan rusak, menurut perusahaan asuransi Goldman Sachs dalam laporan Juli.

Pemerintah lokal pekan lalu mengatakan kerugian ekonomi akibat banjir telah menggelembung hingga lebih dari 20,65 miliar dollar AS (Rp 296 triliun) dan menjanjikan kompensasi cepat.

Tetapi para kritikus mengatakan prosesnya sangat lambat.

Warga Wang, yang kehilangan mobilnya, menambahkan: "Sekarang mendapatkan kompensasi membuat sakit kepala dengan lusinan formulir yang harus diisi."

Sebuah studi PBB yang dirilis Senin (9/8/2021) memperingatkan bahwa China utara rentan terhadap peristiwa cuaca ekstrem yang lebih aneh, termasuk banjir besar dan kekeringan yang mengancam, karena perubahan iklim.

Baca juga: Banjir China: Curah Hujan Setahun Mengguyur dalam 3 Jam, 33 Orang Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com