Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Media Pemerintah China Ketahuan Pakai Ilmuwan Fiktif untuk Jatuhkan Teori Kebocoran Laboratorium Wuhan

Kompas.com - 12/08/2021, 16:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Al Jazeera

BEIJING, KOMPAS.com - Outlet media pemerintah China bergegas menghapus referensi ke ilmuwan Swiss dari artikel berita mereka, setelah pemerintah Swiss mengatakan “ahli” itu adalah karakter fiktif yang pernyataannya tentang penyelidikan pandemi Covid-19 adalah salah.

Ahli biologi yang diduga, diidentifikasi sebagai Wilson Edwards, menulis unggahan pada Juli di Facebook yang mengkritik posisi Amerika Serikat (AS) dalam penyelidikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di China.

Baca juga: Anthony Fauci Bela Pendanaan AS untuk Penelitian Virus Corona di Laboratorium Wuhan

Dalam kutipan yang digunakan media pemerintah China, Edwards mengatakan: bertentangan dengan yang dilaporan, bukan China tetapi AS yang telah mempolitisasi penyelidikan.

Dia melanjutkan dengan mengklaim bahwa pemerintahan Presiden AS Joe Biden berusaha merebut kembali pengaruhnya di WHO, setelah pendahulunya Donald Trump menarik keanggotaan AS dari badan internasional pada April 2020 ketika pandemi dimulai.

“Saya mendapat kesan bahwa rencana baru WHO, yang mencakup audit laboratorium, sebagian besar bermotif politik,” tulis Edwards di platform media sosial yang dikutip media pemerintah China, menurut laporan Al Jazeera pada Rabu (11/8/2021).

Media pemerintah China, termasuk China Daily dan Global Times, dengan cepat menggunakan pernyataan Edwards, yang sejalan dengan pendirian Beijing sendiri untuk menolak lebih banyak upaya oleh AS dan WHO melanjutkan penyelidikan di Wuhan, tempat pandemi pertama kali dimulai dan menjadi rumah ke dua laboratorium penelitian biosekuriti tingkat tinggi.

Sebuah artikel Global Times menyoroti "klaim intimidasi" mengutip pernyataan Edwards. Sementara tajuk opini People's Daily mengutip "upaya AS" untuk membatalkan laporan WHO tentang Covid-19, juga menggunakan ilmuwan yang sama.

Baca juga: Peneliti Lab Wuhan Ini Peringatkan Varian Covid-19 Lebih Mematikan Akan Muncul


Pada Selasa (10/8/2021), kedutaan Swiss di Beijing mengeluarkan pernyataan yang mengatakan tidak ada warga negara Swiss bernama Wilson Edwards.

Swiss menambahkan bahwa pejabat tidak dapat menemukan artikel akademis yang ditulis oleh orang yang disebut media pemerintah China sebagai “ilmuwan” itu.

“Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah besar artikel pers dan unggahan media sosial yang mengutip seorang ahli biologi Swiss yang diduga telah diterbitkan di China. Sementara kami menghargai perhatian pada negara kami, Kedutaan Besar Swiss sayangnya harus memberi tahu publik China bahwa berita ini salah,” tambahnya melansir Al Jazeera.

Menanggapi pernyataan kedutaan Swiss, Global Times menghapus artikel tersebut, sementara artikel lain yang diterbitkan di China Daily mengedit kutipan palsu tersebut.

Penyelidikan yang berlarut-larut tentang asal usul Covid-19, yang pertama kali dilaporkan di kota Wuhan di China, menjadi semakin kontroversial.

Baca juga: 2 Juta Lebih Netizen China Ajukan Petisi Desak WHO Selidiki Lab AS Terkait Asal-usul Covid-19

Washington mendesak WHO untuk melihat lebih dekat teori bahwa virus itu bocor dari laboratorium Wuhan, dan kembali ke China.

China telah berulang kali membantah laboratorium itu bertanggung jawab, menuduh AS dan negara-negara lain berusaha mengalihkan perhatian dari kegagalan mereka sendiri untuk menahan virus.

Pada Maret, sebuah laporan penyelidikan WHO di Wuhan hasil studi bersama dengan China tentang asal-usul Covid-19 mengatakan bahwa penularan virus dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain adalah skenario yang paling mungkin, dan kebocoran laboratorium "sangat tidak mungkin".

Halaman:
Baca tentang
Sumber Al Jazeera

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com