Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perketat Aturan, China Sensor Lagu yang Diputar di Karaoke

Kompas.com - 12/08/2021, 07:35 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Insider

BEIJING, KOMPAS.com – China bakal melarang lagu-lagu yang mengandung “konten ilegal” untuk diputar di karaoke.

Lagu-lagu tersebut juga akan masuk blacklist serta dilarang untuk diputar di semua tempat hiburan menyanyi dan menari.

Melansir Insider, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China mengatakan aturan tersebut bakal berlaku mulai 1 Oktober.

Baca juga: Varian Covid-19 Delta Menyebar, China Beri Izin Uji Coba Vaksin Campur

Lagu akan masuk ke dalam blacklist jika mendorong penggunaan narkoba, perjudian, kekerasan, atau bertentangan dengan tradisi budaya dan etika sosial.

China juga mem-blacklist lagu-lagu yang membahayakan keamanan dan persatuan nasional serta menghasut kebencian atau diskriminasi etnik.

Lagu-lagu juga dilarang untuk diputar jika melanggar konstitusi China atau mempromosikan kultus dan takhayul.

Ada lebih dari 50.000 tempat karaoke di seluruh China dan masing-masing biasanya menggunakan perpustakaan musik berisi 100.000 lagu.

Baca juga: Warga Kanada yang Hubungkan Kim Jong Un dan Dennis Rodman Ini Dipenjara 11 Tahun di China

Juru bicara Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China mengatakan kepada Xinhua bahwa larangan itu juga berlaku untuk bilik karaoke kecil.

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China akan memutuskan lagu mana yang akan masuk dalam daftar musik ilegal.

Kementerian tersebut juga akan membentuk tim untuk memeriksa tempat karaoke dan mengatakan pelaku harus ditangani sesuai hukum.

Sementara itu, kementerian mendorong penyedia musik dan konten untuk mempromosikan musik karaoke yang sehat dan progresif.

Baca juga: Menengok Perpaduan Budaya Indonesia-China di Pusat Perdagangan Maritim Kuno

Larangan pemutaran lagu tertentu di karaoke adalah yang terbaru dalam upaya China untuk mengatur dan menyensor konten media.

Sensor-sensor tersebut diberlakukan untuk secara aktif menindak penggambaran kekerasan, pornografi, dan materi sensitif politik yang kritis terhadap Beijing.

Misalnya, “Negeri Panda” menyensor unggahan media sosial awal tahun ini tentang sutradara pemenang Oscar Chloe Zhao karena komentar negatifnya tentang China pada 2013.

Selain itu, Beijing juga memblokir emoji yang terkait dengan pembantaian Lapangan Tiananmen pada 1980-an.

Baca juga: Lebih dari 40 Pejabat Lokal China Dihukum Setelah Dianggap Gagal Kendalikan Penyebaran Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com