Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Covid-19 Delta Menyebar, China Beri Izin Uji Coba Vaksin Campur

Kompas.com - 11/08/2021, 18:15 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - China disebut memberikan izin uji coba percampuran vaksin Covid-19, di tengah menyebarnya varian Delta.

Uji coba nantinya bakal melibatkan Sinovac, yang menggunakan virus tidak aktif, dengan Inovio, vaksin asal AS yang dikembangkan memakai metode DNA.

Kabar itu diembuskan Advaccine Biopharmaceuticals Suzhou, mitra uji Inovio yang berbasis di "Negeri Panda".

Baca juga: Varian Delta Merajalela, Filipina Terapkan Lockdown yang Lebih Ketat

Chairman Advaccine Wang Bin menyatakan, hasil pra-klinis menunjukkan mencampur dua vaksin itu memberikan respons imun yang lebih kuat.

Dilansir AFP Rabu (11/8/2021), terdapat beberapa tipe pengembangan vaksin Covid-19, seperti memakai virus yang dilemahkan untuk menghasilkan kekebalan.

Kemudian vaksin berbasis DNA dan RNA yang lebih canggih, memakai kode genetik virus corona yang direkayasa untuk membentuk protein pemicu imun.

Sebanyak lima dari tujuh vaksin yang mendapatkan izin penggunaan di "Negeri Panda" memakai teknologi pelemahan virus.

Namun, vaksin dengan teknologi itu disebut kalah dari vaksin berbasis RNA yang dikembangkan Pfizer maupun Moderna, yang efikasinya terhadap pra-varian Delta disebut mencapai 90 persen.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menerangkan sampai saat ini, belum ada yang menyebut mencampur dua vaksin Covid-19 bisa memberikan efek lebih bagus.

Inovio sendiri belum mengeluarkan hasil uji klinis kemanjuran vaksin mereka, dan menjadi vaksin berbasis DNA pertama yang diterima di China.

Pengumuman tersebut terjadi saat "Negeri Panda" kembali berjibaku melawan kasus virus corona yang meningkat dalam dua bulan terakhir.

Beijing menjelaskan kebanyakan kasus infeksi yang terkonfirmasi berasal dari mereka yang sudah divaksin.

Karena dua produsen vaksin terbesar, Sinovac dan Sinopharm, menyediakan analisis bahwa produk mereka ampuh melawan varian Delta.

Baca juga: Gagal Kendalikan Varian Delta, China Hukum hingga Pecat Lebih dari 30 Pejabat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Hubungan Biden-Netanyahu Kembali Tegang, Bagaimana ke Depannya?

Global
Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Kampus-kampus di Spanyol Nyatakan Siap Putuskan Hubungan dengan Israel

Global
Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Seberapa Bermasalah Boeing, Produsen Pesawat Terbesar di Dunia?

Internasional
Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Terkait Status Negara, Palestina Kini Bergantung Majelis Umum PBB

Global
Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza Kini Tergantung Israel

Global
Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Antisemitisme: Sejarah, Penyebab, dan Manifestasinya

Internasional
Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Terjadi Lagi, Perundingan Gencatan Senjata Gaza Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Presiden Ukraina Pecat Kepala Pengawalnya atas Rencana Pembunuhan

Global
Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Blinken: AS Menentang Pengusiran Warga Palestina dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com