KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Malaysia akan melonggarkan pembatasan Covid-19 untuk orang yang divaksinasi penuh di sejumlah negara bagian, yang mencakup sekitar setengah negara.
"Lebih banyak orang menerima vaksinasi lengkap ... beban pada sistem kesehatan masyarakat akan berkurang," kata Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu (8/8/2021) melansir AFP.
Baca juga: 3 Oposisi Malaysia Mengaku Ditawari Uang Suap untuk Dukung PM Muhyiddin Yassin
Kebijakan tersebut berlaku mulai Selasa (10/8/2021), di delapan negara bagian di mana kasus Covid-19 telah turun dan tingkat vaksinasi menjanjikan.
Pelonggaran pembatasan Covid-19 itu, akan memungkinkan jutaan orang melintasi perbatasan distrik, melakukan aktivitas olahraga luar ruangan individu dan makan di restoran.
"Lebih banyak sektor ekonomi dan sosial yang bisa dibuka secara bertahap, dan kita bisa keluar dari pandemi ini (dengan cara) lebih tertib dan aman," ujarnya.
Lockdown Malaysia (Full Movement Control Order) diberlakukan sejak Juni. Kebijakan ini telah menutup ribuan bisnis dan membatasi perjalanan sebagian besar orang ke distrik tempat mereka tinggal, meskipun sektor ekonomi secara bertahap diizinkan untuk dibuka.
Pembatasan tidak akan dicabut di negara bagian seperti ibu kota Kuala Lumpur, yang mencatat ribuan infeksi baru setiap hari, dan jantung komersial Selangor.
Baca juga: Berpakaian Hitam-hitam, Ratusan Pemuda Malaysia Turun ke Jalan Tuntut PM Muhyiddin Mundur
Tetapi pemerintah Malaysia juga mengumumkan pelonggaran pembatasan Covid-19, untuk penduduk yang menerima dua dosis vaksin Covid-19 terlepas dari negara bagian mereka. Aturan baru itu mencabut karantina rumah selama 14 hari setelah kembali ke "Negeri Jiran". Bagi pasangan yang sudah menikah juga diperbolehkan melintasi batas negara bagian, untuk bertemu dengan pasangan mereka.
Meskipun peluncuran awalnya lambat, negara Asia Tenggara itu mencatat lebih dari 400.000 vaksin dibagikan setiap hari, salah satu yang tercepat di kawasan ini.
Sekitar 8,25 juta orang -- seperempat dari 33 juta penduduk negara itu -- telah mendapat dosis ganda vaksin Covid-19, karena sejauh ini 23,6 juta suntikan telah diberikan.
Kebijakan itu dilakukan ketika Malaysia sedang melalui gelombang virus terburuknya, dengan rata-rata hampir 20.000 infeksi dan ratusan kematian tercatat setiap hari.
Covid-19 Malaysia melaporkan rekor kematian harian 360 kematian pada Minggu (8/8/2021), sehingga jumlah kematian menjadi 10.749 orang.
Baca juga: Posisi PM Malaysia Muhyiddin Kritis, Siapa Calon Penggantinya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.