KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Polisi Malaysia menyelidiki Ain Husniza Saiful Nizam (17), siswi yang menceritakan guru di sekolahnya bercanda tentang pemerkosaan dan menyebutnya sedap.
Pada Jumat (6/8/2021) penyelidikan dilakukan atas dasar melanggar perdamaian, demikian pemberitaan AFP.
Sebelumnya, Ain yang video curhatnya viral pada April, beserta orangtuanya dituntut ganti rugi 1 juta ringgit (Rp 3,4 miliar) oleh pihak guru.
Baca juga: Siswi Malaysia yang Adukan Candaan Pemerkosaan Guru Penjas Dituntut Ganti Rugi Rp 3,4 Miliar
"Sangat menyedihkan, sangat memilukan," kata Ain di luar kantor polisi dekat ibu kota Kuala Lumpur, Jumat.
"Aku tidak bermaksud mencemarkan nama baik. Aku tidak bermaksud merendahkan guru atau pihak tertentu. Aku hanya ingin sekolah aman."
Kelompok masyarakat sipil mengatakan, pelecehan fisik dan verbal adalah masalah di sekolah-sekolah Malaysia.
Sejak kasus Ain terungkap, ribuan anak muda berbagi cerita serupa tentang pelecehan secara online.
Video TikTok Ain yang viral mendapat views lebih dari 1,9 juta.
tw// R4P3 JOKES, VERBAL H4R4SSM3NT
this is what i experienced yesterday at school. please help make it safer for us. @maszlee @zunarkartunis @KemPendidikan @adibahnoor #Awareness #Malaysia pic.twitter.com/MSK2rMX6pg
— ain #MakeSchoolASaferPlace (@ant33ater) April 23, 2021
Baca juga: Guru Penjas Sebut Pemerkosaan Itu Sedap, Curhat Siswinya Viral di Medsos