Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selundupkan Batu Bara Korea Utara ke Indonesia, Pria Australia Ini Dipenjara

Kompas.com - 28/07/2021, 21:12 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Asia One

SYDNEY, KOMPAS.com - Seorang pria Australia dipenjara setelah membantu menyelundupkan batu bara dari Korea Utara ke Indonesia.

Chan Han-choi yang berasal dari Sydbey divonis tiga tahun penjara, karena membantu Pyongyang lolos dari sanksi PBB.

Menurut keterangan otoritas setempat, Chan didakwa pada 2017 karena berusaha menjadi broker negara penganut ideologi Juche itu.

Baca juga: Korea Utara dan Korea Selatan Sepakat Pulihkan Komunikasi Setelah Setahun

Sempat membantah dakwaannya, pria berusia 62 tahun itu akhir mengakui perbuatannya sudah melanggar sanksi internasional pada Februari.

Dia menjadi pialang penjualan bagian rudal Korea Utara dan material terkait sebagai ganti pasokan bahan bakar.

Selain itu, Chan juga didakwa membantu penyelundupan batu bara dari Pyongyang ke Indonesia, dilansir Reuters via Asia One Selasa (27/7/2021).

Kepolisian Federal Australia (AFP) menerangkan, mereka membongkar kejahatan tersebut melalui penyelidikan rumit.

Detektif acting Inspektur Kris Wilson mengatakan, Chan butuh dukungan organisasi besar untuk memuluskan kejahatannya.

"Apa yang dilakukan bisa menghancurkan banyak nyawa. Seharusnya AFP yang terlibat dalam investigasi bangga akan pencapaian mereka," tegas Wilson.

Chan merupakan seorang insinyur kelahiran Korea Selatan, yang memutuskan pindah ke "Negeri Kanguru" medio 1980-an.

Hakim Mahkamah Agung New South Wales Christina Adamson berkata, pembelaan Chan adalah dia merasa sanksi dunia terhadap Pyongyang tidak adil.

Dalam dokumen persidangan, Chan disebut berniat membantu rakyat Korea Utara sekaligus menguntungkan dirinya sendiri.

Setelah diputus bersalah dan divonis tiga tahun penjara, Chan melenggang keluar dari gedung persidangan karena sudah ditahan sejak 2017.

Baca juga: Staf KBRI Pyongyang Ramai-ramai Tinggalkan Korea Utara lewat China, Ada Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com