Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gedung Putih: Sanksi Baru China kepada AS Percuma

Kompas.com - 25/07/2021, 04:59 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Gedung Putih mengatakan pada Jumat (23/7/2021) bahwa Amerika “tidak terpengaruh” dengan sanksi China terbaru yang yang menarget beberapa warga AS.

China mengumumkan untuk memberikan sanksi baru kepada warga AS, beberapa hari setelah Washington memberlakukan sanksi terhadap 7 pejabat China, karena tindakan keras Beijing di Hong Kong.

“Kami tidak terpengaruh oleh tindakan ini dan kami akan tetap berkomitmen penuh untuk menerapkan semua otoritas sanksi AS yang relevan,” kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki ketika menanggapi pertanyaan VOA dalam jumpa pers di Gedung Putih.

Baca juga: China Balas Jatuhkan Sanksi ke Pejabat dan Entitas AS

“Tindakan ini adalah contoh terbaru tentang bagaimana Beijing menghukum warga negara, perusahaan, dan organisasi masyarakat sipil, sebagai cara untuk mengirim sinyal politik," lanjut Psaki, seperti yang dilansir dari VOA Indonesia pada Sabtu (24/7/2021).

"Lebih lanjut menggambarkan iklim investasi yang memburuk di China dan meningkatnya risiko politik,” tambahnya.

Baca juga: Jasad Seorang Influencer China Ditemukan Jatuh dari Crane dengan HP Masih Merekam

Sebelumnya, pada Jumat (23/7/2021), China mengenakan sanksi terhadap mantan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross dan beberapa orang Amerika lainnya yang telah terlibat dalam kebijakan perdagangan AS dan masalah hak asasi manusia yang dilakukan China.

Hal itu dilakukan menyusul sanksi Washington terhadap 7 wakil direktur dan direktur kantor penghubung Beijing di Hong Kong.

Baca juga: Staf KBRI Pyongyang Ramai-ramai Tinggalkan Korea Utara lewat China, Ada Apa?

Di Gedung Putih pada Jumat, Psaki mengatakan ada dukungan bipartisan atas apa yang dia sebut “langkah keterlaluan” China untuk menarget mereka yang membela hak asasi manusia universal dan kebebasan mendasar.

Ia mengatakan bahwa sanksi China “hanya menunjukkan isolasi lebih lanjut Beijing di seluruh dunia.”

Baca juga: Pertama Kali ke Tibet sejak Jadi Presiden China, Ini Agenda Xi Jinping

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com