Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pejabat Kementerian Kehakiman Diduga Dalang Pembunuhan Presiden Haiti

Kompas.com - 17/07/2021, 19:04 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BOGOTA, KOMPAS.com – Mantan pejabat Kementerian Kehakiman Haiti Joseph Felix Badio diduga sebagai dalang pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise.

Dugaan tersebut disampaikan oleh Kepala Kepolisian Kolombia Jenderal Jorge Vargas pada Jumat (16/7/2021).

Vargas mengatakan, investigasi atas pembunuhan Moise dilakukan oleh otoritas Haiti, Kolombia, dan Interpol sebagaimana dilansir Reuters.

Baca juga: Perancis Nyatakan Tidak Ada Dalam Agenda Kirim Bantuan Militer ke Haiti

Dari investigasi tersebut, kemungkinan Badio memberikan perintah kepada para pembunuh untuk mengeksekusi Moise sekitar tiga hari sebelum kejadian.

Menurut Vargas, hasil investigasi menunjukkan bahwa Badio telah memerintahkan mantan tentara Kolombia Duberney Capador dan German Rivera untuk membunuh Moise.

Padahal, kedua mantan tentara tersebut awalnya direkrut untuk memberikan layanan keamanan.

"Beberapa hari sebelumnya, tampaknya tiga hari, Joseph Felix Badio, yang merupakan mantan pejabat kementerian kehakiman (Haiti), yang bekerja di unit anti-korupsi dengan dinas intelijen umum, mengatakan kepada Capador dan Rivera bahwa mereka harus membunuh presiden Haiti," kata Vargas.

Baca juga: Presiden Kolombia Ungkap Upaya Warganya Bunuh Presiden Haiti

Vargas tidak memberikan bukti atau memberikan rincian lebih lanjut tentang dari mana informasi itu berasal.

Pada Minggu (11/7/2021), aparat Haiti menahan Christian Emmanuel Sanon (63) dan menuduhnya sebagai salah satu dalang di balik pembunuhan itu.

Sanon digambarkan sebagai seorang dokter yang berbasis di Florida, Amerika Serikat (AS).

Mantan Senator Haiti John Joel Joseph juga diburu oleh polisi setelah Kepala Kepolisian Nasional Haiti Leon Charles menyebutnya sebagai tokoh kunci dalam plot pembunuhan.

Baca juga: Tentara Bayaran Kolombia Ungkap Skenario Awal Menangkap Presiden Haiti, Bukan Membunuh

Sementara kepala keamanan istana untuk Moise, Dimitri Herard, juga telah ditangkap.

"Ini adalah plot besar, banyak orang menjadi bagian darinya," kata plt Perdana Menteri Haiti Claude Joseph dalam konferensi pers.

"Saya bertekad untuk memajukan penyelidikan," sambung Joseph.

Menurut aparat Haiti, di lapangan, pembunuhan tersebut melibatkan 26 orang warga Kolombia yang merupakan mantan tentara dan dua warga AS keturunan Haiti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com