LUCERNE, KOMPAS.com - Ketika Jerman dan Belgia berjuang habis habisan menyelamatkan warganya dari amukan banjir, Swiss, negeri yang banyak gunung, juga demikian.
"Hanya karena persiapan matang, dan juga dukungan cuaca, kami (Lucerne) selamat dari musibah banjir,“ kata Urs Dossenbach, Humas Pemerintah Kota Lucerne kepada wartawan.
Baca juga: Sebelum Banjir Bandang Eropa, Ilmuwan Peringatkan Perubahan Iklim Bisa Picu Hujan Lebat
Bagaimana Lucerne, kota terbesar di Swiss Tengah, luput dari bencana banjir, adalah pemompaan aliran air dan pemasangan bantaran palstik.
Air Danau Vierwaldstersee yang sudah merembes masuk Rathauser, sebuah kawasan di tepian sungai Reuss di kota Lucerne, langsung dipompa untuk dikembalikan ke danau, yang selanjutnya akan mengalir ke melalui Sungai Reuss.
Bantaran plastik berwarna oranye, yang pertama kalinya diterapkan di kota Lucerne, cukup ampuh menahan masuknya air. Sepanjang tepian Sungai Reuss dan Danau Vierwaldstersee yang berada di Kota Lucerne, dipasang bantaran plastik ini.
Upaya ini, kata Dossenbach, hanya berhasil jika hujan mulai reda. Jika hujan yang turun sejak 5 hari tidak reda, maka pertahanan kota Lucerne, akan runtuh. Syukurlah, sejak Jumat (16/7) hujan mereda.
„Jika sampai 3 cm lagi permukaan air danau naik, kita kebanjiran,“ imbuh Dossenbach. Itu artinya, separuh kota Lucerne akan terendam air, sebagaimana musibah yang sama di tahun 2005.
Kendati dinilai aman dari bahaya kebanjiran, pasukan pemadam kebakaran dan pertahanan sipil Lucerne, terus memompa air yang masuk pinggiran kota ini.
Lucerne pernah teremdam banjir di tahun 2005. Hampir separuh kawasan Old Town terendam air. Kawasan Old Town adalah kawasan pertokoan paling mahal di Lucerne.
Sementara Zurich, Bern, Schaffhausen, Altdorf, dan Brunnen, kota yang dikepung sungai dan danau, juga tak luput dari ancaman banjir.
Meski pun air sudah masuk ke kota, namun masih bisa diatasi. Hingga kini, tidak ada korban jiwa dengan adanya ancaman banjir di Swiss.
Baca juga: Korban Tewas Banjir Bandang di Eropa Capai 153, Tim Penyelamat Terus Bekerja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.