Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Covid-19 Singapura: Muncul Klaster Baru di Karaoke Plus-plus

Kompas.com - 16/07/2021, 19:16 WIB
Ericssen,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com – Baru saja berhasil meredakan ledakan kasus Covid-19 varian Delta, Singapura dikagetkan oleh kemunculan klaster terbaru virus corona.

Kali ini, virus corona menggelora kembali di "Negeri Singa” melalui gerai-gerai karaoke atau kerap disebut KTV yang tersebar di penjuru Singapura.

Padahal, angka infeksi lokal Covid-19 sudah stabil di angka satu digit sejak tiga pekan lalu.

Baca juga: Setelah Klaster Karaoke, Kasus Covid-19 di Singapura Melonjak Drastis

Data terakhir, Jumat sore (16/07/2021) melaporkan 120 orang telah tertular klaster karaoke Covid-19. Angka ini menjadikan klaster karaoke sebagai klaster aktif terbesar di Singapura.

Asal muasal klaster karaoke

Klaster karaoke terkuak setelah seorang wanita Vietnam mengunjungi dokter pada pada Minggu (11/7/2021) karena mengalami gangguan pernapasan akut.

Wanita berusia 40 tahun ini diketahui memasuki Singapura pada Februari 2021, menggunakan visa jangka pendek yang disponsori oleh pacarnya yang berkewarganegaraan Singapura.

Otoritas mendapati wanita ini sering mengunjungi gerai karaoke yang berbeda-beda tempat. Pasien-pasien lain di klaster karaoke ini diketahui tinggal serumah dengan wanita Vietnam ini.

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) dengan segera menginvestigasi penyebaran virus corona di kalangan pramuria yang kerap berpindah-pindah belasan KTV yang berbeda lokasi.

MOH mengumumkan kasus pertama klaster karaoke pada Senin (12/07/2021). Angka kasus ini melonjak berlipat ganda dengan cepat hanya dalam hitungan hari, dari 12 kasus pada Selasa (13/07/2021) menjadi 120 kasus menurut data terakhir Jumat (16/07/2021).

Baca juga: Pria Singapura Terbukti Hamili Gadis Umur 12, 15, dan 18 Tahun

Sesungguhnya pemerintah Singapura masih melarang gerai-gerai karaoke beroperasi. Pihak berwenang mengizinkan karaoke dan kelab malam beroperasi, dengan syarat mengganti bisnis mereka menyajikan makanan dan minuman.

Namun gerai-gerai bandel melanggar peraturan. Pengamatan Kompas.com dari video yang beredar luas, terlihat pramuria dengan leluasa bersentuhan badan dengan pengunjung karaoke tanpa memakai masker atau menjaga jarak.

Otoritas Singapura memutuskan seluruh bisnis dunia malam akan dibekukan hingga akhir Juli mendatang untuk pengetesan total Covid-19 dan inspeksi menyeluruh.

Kepolisian Singapura menyatakan telah menangkap 20 wanita yang diduga melakukan aktivitas ilegal di gerai karaoke. Mereka berasal dari Korea Selatan, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Menteri Kesehatan Ong Ye Kung menyesalkan kejadian yang sangat meresahkan dan mengecewakan ini.

Baca juga: Dukung Indonesia Perangi Covid-19, Singapura Kirim Paket Bantuan

Dia meminta agar pengunjung gerai-gerai karaoke segera memeriksakan status Covid-19 mereka. Pemerintah menjamin identitas pribadi pengunjung akan dijaga kerahasiannya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com