Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Dapat Pesanan Oksigen yang Meningkat dari Indonesia

Kompas.com - 14/07/2021, 18:32 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Setelah sempat beristirahat sejenak melayani lonjakan pesanan dari India, pelaku bisnis di China kembali sibuk membuat dan mengekspor generator oksigen dan alat pelindung diri (APD) lainnya yang sangat dibutuhkan ke sejumlah negara di kawasan, termasuk Indonesia dan Myanmar.

Sejumlah media melaporkan kasus kelangkaan oksigen di Indonesia setelah mengalami gelombang kasus virus corona yang buruk akibat varian Delta.

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) mengatakan kelangkaan oksigen disebabkan oleh permintaan yang tinggi, panjangnya proses distribusi ke rumah sakit yang memakan waktu, dan jumlah tabung oksigen yang terbatas.

Baca juga: Pejabat India Klaim Tanam Pohon Massal Bisa Jadi Solusi Masalah Krisis Oksigen di RS

Pemerintah Indonesia kemudian mencari pasokan darurat dari negara lain, termasuk Singapura dan China.

Sebuah produsen besar generator oksigen yang berbasis di Shenzhen, Provinsi Guangdong, di China kemudian bergegas memproduksi mesin yang kini sangat dibutuhkan di tengah meningkatnya pesanan dari Indonesia dan Myanmar, seperti yang dilaporkan Global Times.

Dalam laporan tersebut disebutkan Deng, seorang manajer di perusahaan pembuat generator oksigen di China, mengatakan pihaknya mulai menerima pesanan baru dari Indonesia Selasa (6/7/2021) pekan lalu.

Ia mengaku menerima pesanan mesin oksigen sebanyak total 5.000 unit dari Indonesia dan Myanmar.

Tetapi Dang mengaku jika ada kekurangan bahan baku di hulu rantai pasokan karena lonjakan pesanan dari India, yang membuat sulit untuk memperluas produksi dalam waktu singkat.

Baca juga: Minoritas Sikh India Lawan Stigma dengan Bantu Pasien Covid-19 Dapat Tabung Oksigen

Seorang staf pembuat alat kesehatan di Changzhou, Provinsi Jiangsu, di timur China, yang juga memiliki pabrik di Indonesia, mengatakan meningkatnya penularan Covid-19 di Asia Tenggara mendorong peningkatan pesanan.

"Jumlah pesanan tabung kami yang dapat digunakan untuk menampung sampel uji asam nukleat Covid-19 meningkat baru-baru ini," kata staf tersebut.

Duta Besar Republik Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun, mengatakan kepada Global Times pada Minggu (11/6/2021) bahwa KBRI telah berkoordinasi dengan Jakarta untuk bekerja sama dengan beberapa perusahaan di China untuk pengadaan alat kesehatan.

“Dalam rangka donasi, kami akan memfasilitasi prosedur ekspor mesin oksigen dan APD lainnya untuk masuk ke Indonesia,” kata Djauhari.

Baca juga: Bawa Tabung Oksigen Saat Bekerja, Pasien Covid-19 Ini Dituduh Drama oleh Kantornya

Indonesia sempat kirim bantuan oksigen ke India

Mei lalu, Pemerintah Indonesia, melalui kerja sama Asosiasi Gas Industri Indonesia sebagai produsen utama gas oksigen di Indonesia, pernah mengirimkan bantuan 3.400 tabung oksigen senilai kurang lebih Rp 2 miliar ke India.

Saat itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bantuan tabung berisi oksigen ke India tidak akan mengganggu pasokan oksigen di dalam negeri.

“Ini sudah mempertimbangkan kebutuhan dalam negeri, jadi tidak akan mengganggu pasokan oksigen nasional,” ujarnya.

Dua bulan berselang, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengalihkan 100 persen oksigen industri untuk kesehatan, sambil menyiapkan skenario terburuk untuk suplai oksigen, obat, rumah sakit dan kebutuhan lainnya jika penularan terus meningkat.

Angka kasus baru di Indonesia pada Minggu (11/7/2021) adalah sebanyak 36.197 dengan angka kematian harian sejumlah 1.007.

Jumlah kasus aktif di Indonesia saat ini hampir mencapai 380 ribu, membuat total kasus telah mencapai lebih dari dari 2,5 juta dan total angka kematian mencapai 66.464 kematian.

Baca juga: Cuti Ditolak, Pasien Covid-19 Kerja Bawa Tabung Oksigen ke Kantor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com