Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.500 Orang di India Jadi Korban Vaksin Covid-19 Palsu

Kompas.com - 05/07/2021, 15:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Sebanyak 2.500 di India dilaporkan menjadi korban dari penipuan terkait vaksin Covid-19 palsu.

Puluhan klinik di seluruh negara ditutup, setelah terungkap mereka menyuntikkan air garam dan antibiotik kepada pasien.

Media lokal memberitakan, pemerintah Mumbai menutup Rumah Sakit Shivam dan izin mereka dibekukan.

Baca juga: 99,5 Persen Orang Meninggal karena Tidak Vaksin Covid-19

Penutupan itu terjadi pada Jumat (2/7/2021) setelah fasilitas medis itu ditengarai terlibat dalam praktik penipuan vaksin.

Polisi tengah menyelidiki apakah vaksin abal-abal tersebut berasal dari rumah sakit, dengan pemiliknya ditahan untuk penyelidikan.

RS Shivam itu awal tahun ini terdaftar sebagai pusat vaksinasi swasta, dan mendapat izin untuk menginokulasi warga.

Fasilitas medis itu sejatinya sudah menerima setidaknya 20.000 botol vaksin Covid-19 dari pemerintah Mumbai.

Polisi menduga, beberapa botol vaksin itu diambil penjahat, dengan RS juga terlibat dalam skema kejahatan.

Dalam keterangan polisi dikutip India Today dan BMC, diduga RS mengisi ulang botol dengan air garam.

Baca juga: Korea Utara Masih “Ogah-ogahan” Terima Bantuan Vaksin Covid-19

Indian Express melaporkan, setidaknya ada 2.000 orang di Mumbai yang "divaksin" saline pada Mei dan Juni lalu.

"Kami menangkap yang kakap sekarang, dan akan melanjutkan tindakan jika ada pelaku lain," kata pejabat kepolisian setempat, Vishwas Nangre Pati.

Sekitar 10 pusat vaksinasi di "Negeri Bollywood" kini ditutup dan diselidiki karena ikut dalam penipuan tersebut.

Diwartakan RT Minggu (4/7/2021), dari penipuan itu mereka meraup 2,6 juta rupee, atau sekitar Rp 505,9 juta.

Dua korban, Hiren Mehta dan istrinya, mengungkapkan mereka sampai membayar 1.260 rupee demi vaksin virus corona.

Baca juga: AS Janji Kirimkan 4 Juta Vaksin Covid-19 ke Indonesia Secepat Mungkin

Mehta mengeluhkan, mereka kini tak bisa mendapatkan inokulasi layak karena sertifikat palsunya sudah masuk data pemerintah.

"Perhatian kami saat ini adalah apa yang mereka suntikkan ke kami, dan bagaimana kami bisa mendapat dosis pertama di tengah persiapan gelombang ketiga," keluhnya.

Selain di Mumbai, modus penipuan vaksinasi ini juga terjadi di Kolkata, dengan korbannya memperoleh injeksi antibiotik.

Sebanyak 500 orang ditakutkan mendapat suntikan Amikacin, antibiotik untuk menyembuhkan meningitis, hingga infeksi urine.

Pejabat kesehatan Kolkata Debasish Barui berujar, mereka bakal menangani korban penipuan jika terjadi situasi gawat darura.

Baca juga: Presiden Brasil Diduga Terlibat Korupsi Dana Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com