Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Brasil Diduga Terlibat Korupsi Dana Vaksin Covid-19

Kompas.com - 03/07/2021, 06:24 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BRASILIA, KOMPAS.com - Kantor jaksa agung Brasil pada Jumat (2/7/2021) mengatakan, mereka telah membuka penyelidikan atas klaim bahwa Presiden Brasil Jair Bolsonaro tidak melaporkan dugaan korupsi dalam pembelian vaksin Covid-19.

"Dalam sebuah pemberitahuan, Jumat pagi ini, kantor Kejaksaan Agung memberi tahu Mahkamah Agung Federal tentang pembukaan penyelidikan atas peristiwa yang dilaporkan," ujar Kejaksaan Agung Brasil dikutip dari AFP.

Laporan dibuat oleh tiga senator yang secara resmi menuduh Presiden Bolsonaro melakukan penyimpangan.

Baca juga: Laporkan Dugaan Korupsi Vaksin Covid-19, Saksi Kenakan Rompi Anti-Peluru Saat Sidang Senat Brasil

Penyelidikan awal akan menentukan apakah presiden berusia 66 tahun itu bakal dituntut.

Pekan lalu, senat Brasil menerima tuduhan bahwa kesepakatan untuk membeli vaksin Covaxin buatan India adalah kedok untuk menggelapkan jutaan dollar AS.

Disebutkan pula bahwa sekutu Bolsonaro mendalangi rencana tersebut, dan presiden tahu semua tentang itu.

Seorang pejabat Kementerian Kesehatan bersaksi, dia ditekan atasannya secara tidak biasa dan berlebihan, untuk menyetujui pembayaran kesepakatan itu, yang dia curigai dinaikkan angkanya.

Pejabat itu dan saudaranya, Luis Miranda, seorang anggota kongres yang dekat dengan Bolsonaro, melaporkan masalah itu ke presiden tetapi dia tidak mengambil tindakan.

Baca juga: Korban Meninggal Covid-19 Capai 500.000 Orang, Presiden Brasil Dituntut Mundur

Menyusul tuduhan-tuduhan ini, tiga senator Brasil di hadapan Mahkamah Agung pada Senin (28/6/2021) secara resmi menuduh Bolsonaro melakukan penyimpangan.

Jaksa Agung Augusto Aras, yang tugasnya memutuskan apakah akan mengajukan tuntutan, adalah sekutu presiden, seperti juga wakilnya, Humberto Jacques de Medeiros.

Medeiros meminta Mahkamah Agung untuk menolak permintaan para senator, tetapi ditolak oleh hakim Rosa Weber, yang mengatakan kantor jaksa agung tidak bisa menjadi penonton dari tindakan kekuasaan republik.

Medeiros kemudian mengajukan permintaan ke Mahkamah Agung untuk otorisasi mencari informasi tentang kasus itu, termasuk bukti-bukti yang dikumpulkan oleh badan-badan peradilan dan legislatif lainnya.

Baca juga: Brasil Capai 500.000 Kematian Covid-19, Kondisi Lebih Buruk Masih Mengancam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com