Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pawai Motor Tanpa Masker, Presiden Brasil Didenda Rp 1,6 Juta

Kompas.com - 14/06/2021, 17:36 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

BRASILIA, KOMPAS.com - Presiden Brasil Jair Bolsonaro mendapat denda 110 dollar AS (Rp 1,6 juta), setelah diketahui tidak menggunakan masker sesuai protokol kesehatan pandemi (Prokes Covid-19) di Sao Paulo.

Bolsonaro diketahui mengendarai sepeda motornya melalui jalan-jalan Sao Paulo, di mana prokes Covid-19 untuk menggunakan Covid-19 diberlakukan dengan ketat.

Sao Paulo telah mewajibkan warga memakai masker di ruang publik sejak Mei 2020.

Baca juga: Presiden Argentina Sebut Orang Brasil Berasal dari Hutan, Picu Kontroversi

Bolsonaro dan sekitar 12.000 penggemar sepeda motor lainnya dalam pawai itu bersorak-sorai tanpa menggunakan masker, AP melaporkan pada Minggu (13/6/2021).

Saat mengendarai sepedanya, Presiden 66 tahun itu bahkan diketahui menyerukan kepada warga Sao Paulo bahwa masker tidak diperlukan jika mereka sudah divaksinasi lengkap.

"Siapa pun yang menentang proposal ini karena mereka tidak percaya pada sains, karena jika mereka divaksin, tidak mungkin virus dapat ditularkan," kata Bolsonaro seraya berdiri di atas mobil.

Ini adalah kedua kalinya Bolsonaro menerima denda karena melanggar prokes Covid-19 di wilayah setempat terkait penggunaan masker.

Pada Mei, para pejabat di Maranhao mendendanya karena tidak mengenakan masker di sebuah rapat umum.

Dia dan politisi lokal Brasil selama berbulan-bulan berselisih tentang jenis pembatasan yang harus diterapkan untuk melindungi dan mencegah virus corona di negara itu.

Baca juga: Krisis Covid-19 Terjadi di Brasil, Presiden Jair Bolsonaro Disebut Bertanggung Jawab


Menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, Covid-19 Brasil merupakan salah satu tingkat kematian Covid-19 tertinggi di dunia, dengan lebih dari 486.000 kematian.

Tingkat kematian begitu tinggi di "Negeri Samba", sehingga selama berbulan-bulan krematorium harus berjuang untuk mengimbangi layanannya.

Belum lagi, varian baru virus juga telah muncul di berbagai bagian Brasil.

Tapi, Presiden Bolsonaro sebelumnya mengatakan dia tidak akan menerima vaksin Covid-19.

Dia juga menyebarkan informasi palsu tentang vaksin Covid-19, yang oleh para kritikus dicirikan sebagai retorika yang menakutkan dan berpotensi berbahaya.

Pejabat kesehatan Brasil sementara itu, selama berbulan-bulan bersikeras bahwa masker harus tetap dipakai. Itu setidaknya sampai individu yang sepenuhnya mendapat vaksin Covid-19 jumlahnya lebih banyak dari pada populasi yang belum divaksin.

Vaksin dapat mencegah orang sakit, tetapi tidak otomatis menjamin mencegah infeksi.

Kurang dari 12 persen populasi Brasil sejauh ini telah sepenuhnya diinokulasi vaksin Covid-19, menurut data dari Universitas Johns Hopkins.

Baca juga: Presiden Brasil Pimpin Demo Tolak Lockdown Covid-19 yang Diberlakukan Gubernur dan Wali kota

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com