BRASILIA, KOMPAS.com - Brasil mengalami kekurangan vaksin Covid-19 di beberapa kota besar, sehingga harus menangguhkan pemberian dosis kedua.
Hal tersebut diumumkan pihak berwenang dan laporan-laporan media pada Senin (3/5/2021) sebagaimana diwartakan AFP.
Sebanyak 7 dari 26 ibu kota negara bagian Brasil berhenti menyuntikkan vaksin Sinovac karena kurangnya stok, menurut situs berita G1.
Baca juga: Bayi di Brasil Banyak yang Meninggal karena Covid-19, Apa yang Terjadi?
Kemudian Rio de Janeiro kota terbesar kedua di Brasil, pada Sabtu (1/5/2021) mengumumkan mereka menghentikan penyuntikan dosis kedua vaksin corona selama 10 hari.
Rio de Janeiro lalu merevisi jadwal imunisasinya untuk memastikan penyuntikan tetap berdasarkan kategori usia.
Kota berpenduduk 6,7 juta orang itu baru melanjutkan suntikan dosis kedua pada Senin (3/5/2021) dengan usia penerima di atas 70 tahun.
Namun orang-orang berusia di bawah 60 tahun termasuk tenaga kesehatan, harus menunggu 2-12 hari lagi yang artinya melebihi interval 28 hari sejak dosis pertama.
Baca juga: Covid-19 Makin Buruk di Brasil, Pasien Diikat dan Diintubasi Tanpa Ditenangkan
Ibu kota lain yang menangguhkan dosis kedua termasuk kota-kota besar seperti Belo Horizonte dan Porto Alegre, masing-masing berpopulasi 2,5 juta dan 1,5 juta penduduk.
Lebih dari separuh ibu kota negara bagian Brasil saat ini kekurangan vaksin virus corona jelang penyuntikan dosis kedua tepat waktu, menurut surat kabar Folha de Sao Paulo.
Covid-19 di Brasil telah merenggut lebih dari 400.000 nyawa, terbanyak kedua setelah Amerika Serikat (AS), dan sedang berjuang memvaksinasi 212 juta rakyatnya.
"Negeri Samba" menggunakan dua vaksin Covid-19 dan dua-duanya harus disuntikkan dua dosis, yaitu vaksin Sinovac dan vaksin AstraZeneca.
Pekan lalu Brasil menerima satu juta dosis pertama dari vaksin Pfizer yang juga harus disuntikkan dua dosis, dan mulai didistribusikan pada Senin (3/5/2021).
Baca juga: Dukun Covid-19 India: Tolak Obat dan Vaksin, Klaim Bisa Sembuhkan dengan Diet Kontroversial
Menteri Kesehatan Marcelo Queiroha pada Minggu (2/5/2021) mengatakan, kekurangan dosis kedua disebabkan kesalahan logistik oleh pendahulunya, jenderal angkatan darat Eduardo Pazuello yang dipecat Presiden Jair Bolsonaro pada Maret.
Di bawah komando Pazuello, Kemenkes Brasil mengeluarkan cadangan dosis kedua sebagai dosis pertama untuk mempercepat vaksinasi.
Padahal dosis tambahan yang ditargetkan menggantikannya belum datang tepat waktu.
Sekitar 15 persen populasi Brasil telah menerima vaksin virus corona dosis pertama, sedangkan 7,5 persen populasinya sudah disuntik dosis kedua.
Baca juga: Belajar dari India, Indonesia Harus Waspada Euforia Vaksin Corona
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.