Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Brasil Kekurangan Vaksin Covid-19 Jelang Suntikan Dosis Kedua

Kompas.com - 04/05/2021, 10:46 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BRASILIA, KOMPAS.com - Brasil mengalami kekurangan vaksin Covid-19 di beberapa kota besar, sehingga harus menangguhkan pemberian dosis kedua.

Hal tersebut diumumkan pihak berwenang dan laporan-laporan media pada Senin (3/5/2021) sebagaimana diwartakan AFP.

Sebanyak 7 dari 26 ibu kota negara bagian Brasil berhenti menyuntikkan vaksin Sinovac karena kurangnya stok, menurut situs berita G1.

Baca juga: Bayi di Brasil Banyak yang Meninggal karena Covid-19, Apa yang Terjadi?

Kemudian Rio de Janeiro kota terbesar kedua di Brasil, pada Sabtu (1/5/2021) mengumumkan mereka menghentikan penyuntikan dosis kedua vaksin corona selama 10 hari.

Rio de Janeiro lalu merevisi jadwal imunisasinya untuk memastikan penyuntikan tetap berdasarkan kategori usia.

Kota berpenduduk 6,7 juta orang itu baru melanjutkan suntikan dosis kedua pada Senin (3/5/2021) dengan usia penerima di atas 70 tahun.

Namun orang-orang berusia di bawah 60 tahun termasuk tenaga kesehatan, harus menunggu 2-12 hari lagi yang artinya melebihi interval 28 hari sejak dosis pertama.

Baca juga: Covid-19 Makin Buruk di Brasil, Pasien Diikat dan Diintubasi Tanpa Ditenangkan

Ibu kota lain yang menangguhkan dosis kedua termasuk kota-kota besar seperti Belo Horizonte dan Porto Alegre, masing-masing berpopulasi 2,5 juta dan 1,5 juta penduduk.

Lebih dari separuh ibu kota negara bagian Brasil saat ini kekurangan vaksin virus corona jelang penyuntikan dosis kedua tepat waktu, menurut surat kabar Folha de Sao Paulo.

Covid-19 di Brasil telah merenggut lebih dari 400.000 nyawa, terbanyak kedua setelah Amerika Serikat (AS), dan sedang berjuang memvaksinasi 212 juta rakyatnya.

"Negeri Samba" menggunakan dua vaksin Covid-19 dan dua-duanya harus disuntikkan dua dosis, yaitu vaksin Sinovac dan vaksin AstraZeneca.

Pekan lalu Brasil menerima satu juta dosis pertama dari vaksin Pfizer yang juga harus disuntikkan dua dosis, dan mulai didistribusikan pada Senin (3/5/2021).

Baca juga: Dukun Covid-19 India: Tolak Obat dan Vaksin, Klaim Bisa Sembuhkan dengan Diet Kontroversial

Menteri Kesehatan Marcelo Queiroha pada Minggu (2/5/2021) mengatakan, kekurangan dosis kedua disebabkan kesalahan logistik oleh pendahulunya, jenderal angkatan darat Eduardo Pazuello yang dipecat Presiden Jair Bolsonaro pada Maret.

Di bawah komando Pazuello, Kemenkes Brasil mengeluarkan cadangan dosis kedua sebagai dosis pertama untuk mempercepat vaksinasi.

Padahal dosis tambahan yang ditargetkan menggantikannya belum datang tepat waktu.

Sekitar 15 persen populasi Brasil telah menerima vaksin virus corona dosis pertama, sedangkan 7,5 persen populasinya sudah disuntik dosis kedua.

Baca juga: Belajar dari India, Indonesia Harus Waspada Euforia Vaksin Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Seluruh Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com