Presiden Argentina Sebut Orang Brasil Berasal dari Hutan, Picu Kontroversi

BUENOS AIRES, KOMPAS.com – Presiden Argentina Alberto Fernandez menyebut orang-orang Brasil berasal dari hutan.

Sontak pernyataan Fernandez tersebut lantas mendapat kritik keras dan memicu debat mengenai ras regional.

Fernandez mengutarakan pernyataannya tersebut ketika Perdana Menteri Argentina Pedro Sanchez sedang berkunjung yang berusaha untuk memainkan hubungan dengan Eropa.

Baca juga: Di Tengah Lockdown, Argentina Mencatat Kasus Baru Covid-19 Tertinggi

"Orang-orang Meksiko itu berasal dari orang-orang India, orang-orang Brasil itu dari hutan, tetapi kami orang-orang Argentina datang dari kapal-kapal. Dan mereka adalah kapal-kapal yang datang dari Eropa," kata Fernandez.

Dia kemudian meminta maaf atas komentar tersebut dan mengatakan keragaman negara adalah sesuatu yang bisa dibanggakan.

Melansir Reuters, Rabu (9/6/2021), Fernandez tampaknya mengambil frasa tersebut dari sebuah lagu karya musisi lokal, Lito Nebbia.

Lebih dari satu kesempatan, sang presiden telah menyatakan dirinya sebagai pengagum Nebbia.

Baca juga: Demonstran Mengamuk, Serang Kendaraan yang Ditumpangi Presiden Argentina

Komentar tersebut memicu perdebatan di media sosial. Banyak orang yang mengkritik pemimpin kiri tengah tersebut karena ketidakpekaan rasial.

"Saya tidak bermaksud menyinggung siapa pun, dalam hal apa pun, siapa pun yang merasa tersinggung, saya meminta maaf," kata Fernandez di Twitter.

Sementara itu, media-media Brasil turut memuat pernyataan Fernandez yang menuai kontroversi tersebut.

Banyak orang di media sosial juga bercanda bahwa Presiden Brasil Jair Bolsonaro akan senang membalas Fernandez.

Baca juga: Fosil Tertua Titanosaurus atau Dinosaurus Ninja Ditemukan di Argentina

Eduardo Bolsonaro, seorang anggota kongres sekaligus putra Jair Bolsonaro, mengecam komentar itu sebagai pernyataan rasis.

Dia juga menyinggung Argentina atas ekonominya yang bermasalah yang jatuh ke dalam lubang resesi sejak 2018.

"Saya katakan kapal yang tenggelam itu milik Argentina," tulis Eduardo Bolsonaro di Twitter.

Baca juga: Di Tengah Skandal Vaksin, Menkes Argentina Diminta Presiden Mengundurkan Diri