Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tinju Tanpa Aturan Digelar di Taman Kota AS, Warga Menyumpah Serapah

Kompas.com - 27/06/2021, 16:13 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

NEW YORK CITY, KOMPAS.com - Aksi tinju bebas ala film "Fight Club" terjadi di Washington Square Park, Jumat (25/62021).

Para petinju tanpa izin bertarung dalam pertarungan bawah tanah dengan latar belakang lengkungan ruang angkasa yang terkenal.

Washington Square Park, tepatnya di landmark Greenwich Village, sekali lagi berubah seperti adegan dari film yang dibintangi Edward Norton dan Brad Pitt ini.

Baca juga: Sinopsis Fight Club, Kisah Orang yang Bosan dengan Kehidupannya

Washington Post melaporkan, ada ratusan penonton yang "haus darah", bersorak pada lima pertandingan tanpa izin di dekat gerbang kemenangan taman, termasuk satu kontes yang berlangsung sepanjang enam putaran.

Seorang petinju amatir taman berteriak kesakitan ketika pria lain, tampaknya salah satu penyelenggara, membantunya "mengatur ulang" bahunya yang terkilir.

Benar-benar tanpa keraguan, benar-benar nihil aturan.

Benar-benar sadis, amoral, gila-gilaan, seperti "Fight Club".

Baca juga: Nasib Para Mantan Juara Tinju Kenya, Hidup dalam Kemiskinan dan Depresi

“Keadaban cukup banyak hilang di kota ini. Orang-orang begitu acuh tak acuh terhadap dampak kegiatan brutal mereka,” kata Andrew Levas, warga setempat yang berusia 62 tahun.

"Para bajingan di taman akan terus melakukan hal gila ini, sampai sesuatu yang buruk terjadi," tambahnya.

Baca juga: Tinju Muka Hiu 2 Kali, Peselancar Ini Selamat

Bob Gill, warga berusia 90 tahun, juga berpendapat sama.

“Polisi harus menghentikan kegilaan yang terjadi di taman. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya 10 tahun dari sekarang. Jika lebih buruk, saya jelas akan pergi," ujarnya.

Baca juga: VIDEO - Saat YouTuber Jake Paul Kena Tinju Floyd Mayweather Jr

Namun, tidak semua orang terganggu oleh adu jotos tersebut. Termasuk Chung Park, yang memang sering menghabiskan waktu di taman.

“Saya tidak menentangnya. Ini konsensual. Tidak seperti perampokan,” ujarnya.

“Ini lebih baik daripada melakukan serangan terhadap orang-orang yang tidak bersalah di taman. Jika itu terjadi, mereka hanya menyakiti diri mereka sendiri.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com