Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengantin Wanita Tolak Menikahi Pengantin Pria di Hari Pernikahan Gara-gara Pakai Kacamata

Kompas.com - 27/06/2021, 14:59 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Newsweek

UTTAR PRADESH, KOMPAS.com - Seorang calon pengantin wanita di India dilaporkan menolak melanjutkan pernikahan setelah dia mengetahui bahwa pengantin pria memiliki penglihatan yang lemah, dan perlu menggunakan kacamata untuk membaca koran.

Pernikahan itu dijadwalkan berlangsung di Auraiya di negara bagian Uttar Pradesh, India.

Baca juga: Undangan Pernikahan Sosialisme Viral, Komunisme dan Leninisme Bakal Hadir

Tetapi prosesi itu dibatalkan pada menit terakhir, ketika menjadi jelas bahwa calon suaminya bergantung pada kacamata.

Pernikahan itu tampaknya telah diatur oleh keluarga yang terlibat, menurut laporan dari The Times of India pada Kamis (24/6/2021). Perjodohan masih umum di negara “Anak Benua.”

Keluarga pengantin wanita dilaporkan membayar mas kawin kepada pengantin pria, termasuk uang tunai dan sepeda motor.

Kantor berita Asia Selatan ANI mengidentifikasi pengantin wanita sebagai Archana, dari desa Jamalpur di daerah Sadar Kotwali. Sedangkan pengantin pria, Shivam berasal dari desa Banshi.

Pernikahan tampaknya diatur dengan hati-hati dan pasangan itu dinilai cocok. Penilaian itu mengacu pada latar belakang pendidikan dan status sosial pemuda itu. Usia pasti pasangan itu belum diketahui saat pemberitaan dipublikasikan.

Baca juga: Demi Hadiri Pernikahan Kekasih Gelapnya, Pria Ini Menyamar Jadi Wanita lalu Dipukuli

Rencana telah disusun dan hari pernikahan tiba. Tetapi sepanjang hari, pengantin wanita dan wanita di keluarganya memperhatikan bahwa Shivam mengenakan kacamata.

Mencurigai hal ini, keluarga Archana memutuskan untuk melakukan tes. Mereka meminta Shivam membaca koran tanpa memakai kacamatanya.

Ketika menjadi jelas dia tidak bisa membaca tanpa bantuan kacamatanya, keluarga pengantin wanita memutuskan dengan suara bulat untuk membatalkan upacara pernikahan.

Mereka tidak menyadari penglihatan mempelai pria yang lemah sampai hari pernikahan.

Padahal saat itu, Shivam telah tiba menggunakan prosesi tradisional pernikahan India, di mana pengantin pria mengendarai kuda betina (baraat) menurut laporan Gulf News.

"Ketika ‘baraat’ datang ke rumah pada 20 Juni, mempelai pria selalu mengenakan kacamata. Kami memintanya untuk melepas kacamata dan membaca koran Hindi tetapi dia tidak bisa. Putri saya menolak untuk menikah dengannya," kata Arjun Singh, ayah pengantin wanita.

"Saya tidak tahu bahwa penglihatan pengantin pria sangat lemah. Putri saya, mengetahui faktanya, memutuskan untuk membatalkan pernikahan," kata Singh melansir Newsweek pada Sabtu (26/6/2021).

Baca juga: Pria Ini Nikahi Saudara Calon Istrinya yang Meninggal di Hari Pernikahan

Namun, masalahnya tidak berakhir di situ. Keluarga mempelai wanita menuntut pengembalian mahar, termasuk sepeda motor dan biaya yang mereka keluarkan untuk mengatur pernikahan.

Ketika keluarga mempelai pria menolak, keluarga mempelai wanita mengajukan pengaduan ke kantor polisi setempat.

Menurut Singh, polisi berusaha untuk menangani masalah ini secara damai, tetapi mereka tidak dapat melakukannya karena keluarga mempelai pria tidak muncul untuk mencapai kesepakatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Israel Perintahkan Evakuasi Warga dari Rafah Gaza Sebelum Serangan Terjadi

Global
Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Arab Saudi Naikkan Harga Minyak karena Prospek Gencatan Senjata Gaza Tampak Tipis

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com